Tsunami, Proses Penyempurnaan Ciptaan Allah

Tsunami terjadi akibat adanya gelombang laut dengan periode panjang, yang disebabkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut yang menimbulkan gelombang besar ke daerah pantai.

Menurut teori, gangguan impulsif bentuknya dalah gempa tektonik, erupsi vulkanik, dan longsoran (land slide) akibat pergerakan kulit lempeng bumi. Pergerakan lembpeng bumi ini dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam surat Al Ghosiyyah ayat 30 yakni, "Apakah mereka (orang-orang kafir) tidak melihat bagaimana bumi (daratan) dibentangkan (dipisahkan) satu dengan yang lainnya?" .

Pergerakan lempeng itu disebabkan struktur bumi yang tidak padat, terdiri dari tujuh lapis. Itu sebagaimana dijelaskan Al-Qur'an surat Ath Thalaaq ayat 12 yang berbunyi, "Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Pergerakan lempeng ada yang saling mendekat dan ada pula yang saling menjauh, dengan kecepatan pergerakan berbeda satu dengan yang lainnya (rata-rata 6-12 cm per tahunnya). Pergerakan lempeng yang saling mendekat inilah yang menyebabkan terjadinya pertemuan dua lempeng. Posisi lempeng benua lebih di atas, bila dibandingkan lempeng samudera (karena perbedaan berat jenis), sewaktu terjadi penghujaman ujung lempeng benua bertumpu pada lempeng samudera.
Pada kondisi ini akan terjadi dua situasi. Pertama, pada ujung lempeng benua akan timbul tekanan disebabkan pergerakan perlahan-lahan lempeng-lempeng benua. Pergerakan ini selanjutnya akan menimbulkan retakan (patahan : terbentuk karena adanya batuan rapuh). Di saat tekanan semakin meningkat pada tingkat tertentu, akan terjadi pergerakan mendadak. Energi yang dilepaskan menyebabkan batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi.
Kedua, pergerakan lempeng samudera, yang ujungnya menuju pusat bumi mengalami peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.

Pada pergerakan lempeng yang saling menjauh terjadi secara horizontal, akan menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan inilah yang menyebabkan adanya perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba, sehingga mengubah gelombang laut. Gelombang yang disebut tsunami ini dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami ini tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.

Di laut dalam, gelombang ini dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam dengan ketinggian gelombang hanya sekitar 1 meter. Ketika mendekati pantai, kecepatannya menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang tsunami ini bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.
Dari berbagai tinjauan yang disampaikan di atas, terjawablah bahwa gempa bumi dan tsunami merupakan proses dari Allah untuk penyempurnaan ciptaan-Nya. Penyempurnaan ciptaan-Nya ini bukan hanya berlaku kepada bumi, tetapi juga kepada penghuninya.

Sumber: Majalah Hidayatullah edisi Desember 2010

[ ^_^ ]
hope the best for future ..

Comments