Posts

Showing posts from July, 2015

THE ESCAPE OF THE ESCAPER: ESCAPING!

Saya tidak mengerti kenapa saya orangnya cepat sekali salah mood  atau kesal karena hal-hal kecil yang orang lain tidak sengaja lakukan. Bahkan saya sering kesal sendiri kalau terlambat bangun pagi, kalau orang rumah menyepi (re: tidur siang di saat saya tidak mengantuk), kalau orang rumah senang-senang sementara saya tidak tau alasannya dan tidak bisa ikut senang-senang, kalau orang rumah tidur malam lebih awal sehingga saya begadang sendirian dengan TV dan/atau laptop yang menyala. Saya memang menyebalkan! Kalau saya sudah kesal sendiri tanpa alasan yang jelas, saya mulai jadi orang yang paling tonjok­-able karena siapapun yang bicara dengan saya akan saya sahuti dengan kata-kata yang paling bisa bikin orang kesal. Daripada menyakiti hati orang dengan salah kata, maka saya kalau sedang kesal sendiri cukup membungkam saja. Apapun kata orang tentang kembungkaman saya tidak akan sepadan rasanya dengan kata-kata yang akan saya ucapkan pada mereka, yang bisa-bisa membuat mereka sangat s

Hidup yang Mendewasakan Kita; Mau Dewasa atau Tidak, Hidup Hanya Sekali

Image
source It is true or not, it all depends on how you through your life.  Memang, hidup ini keras. Tapi bagi siapa yang tangguh, kerasnya hidup hanya akan menjadi batu loncatan untuk menjadi lebih baik lagi. Tidak ada yang mudah jika kita memang tidak mau berusaha, tapi semua akan indah jika kita terus bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Karena, seperti lagu JKT48, usaha keras itu tak akan mengkhianati . :D Ingat bagaimana ulang tahun pertamamu dirayakan? Ingat bagaimana wajah bahagia keluargamu ketika kamu mulai memasuki usia dua tahun? Ingatkah apa yang berhasil kamu capai ketika sudah berumur tiga tahun? Bagaimana perubahan kepribadianmu sepuluh tahun setelah itu? Apa yang membuat usia tujuh-belas-tahun-mu menjadi bergitu berkesan? Jika kamu menjawab karena tujuh-belas-tahun hanya terjadi sekali, bukankah semua usia juga demikian? Lantas, apa yang akan kamu lakukan pada usia selanjutnya?

Komunikasi yang Baik: Menantang!

Image
Semua pasti setuju kalau saya katakan bahwa komunikasi merupakan satu-satunya kunci dari kesalahpahaman, iya, kan? Meskipun demikian, diam adalah emas tetap berlaku. Kadang saya sangat bingung kapan harus diam atau harus bicara. Selama ini saya lebih sering untuk memilih diam. Kenapa? Karena diam itu emas. Bukan! Karena saya rasa apa yang akan saya katakan jauh lebih tidak penting daripada diam. Lebih baik diam daripada mengatakan yang sia-sia, bukan? Dalam sebuah keluarga seharusnya terjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga, bukan? Saya rasa dalam hal ini sedikit sulit bagi saya karena sejak dulu saya sudah terbiasa untuk diam. Mengatakan pendapat merupakan hal yang tabu, antara tepat atau malah kurang ajar. Ada kalanya di saat emosi memuncak, saya terdesak untuk berbicara, seringkali kata-kata yang keluar adalah kata-kata yang terkesan kasar dan jadinya kurang ajar. Untuk menjaga agar hal seperti itu tidak sering terulang, saya lebih memilih diam. source Diam dan m

Extensive Reading I: Challenge for Author wanna be!

Image
Halo! Alhamdulillah sempat buat negtik postingan :3 Menjelang akhir semester gini bawaannya mau curhat tentang kegiatan kuliah... buat nanti jadi bahan nostalgia ha ha ha :D Langsung, ya~ Mata kuliah yang satu ini bisa dibilang gampang banget! Apalagi buat yang hobi baca, dijamin deh bakal ngelahap ini mata kuliah. Di mata kuliah ini kerjaannya cuma baca materi/artikel/cerpen/fiksi/non-fiksi, kemudian dipahami, dan dibuat ringkasannya, lalu yang terakhir adalah me- report hasil bacaan. Materi bacaan pertama di mata kuliah ini adalah dua buah cerpen. Iya, cerpen, tapi sampe sepuluh (bahkan ada yang belasan) lembar. In English? OF COURSE! Oke, harusnya gak ada yang boleh menanyakan pertanyaan tersebut. Cerpennya diapain? Ya, dibaca, lalu dianalisis, dan dipresentasikan berkelompok. Bagian yang itu, dulu, ya... susah-susah gampang. Soalnya kebiasaan kalo baca, ya, cuma baca, gak pernah mau repot-repot menganalisis. Pelajaran buat kalian yang suka baca, coba kek iseng-iseng dianalisis

Kehilangan: Angin Tak Mungkin Berhembus Dua Kali, Bukan?

Image
Pagi yang cerah dengan langit biru yang bersih dan udara yang sejuk. Angin sepoi-sepoi berhembus dengan tenang. Hiruk-pikuk perumahan tiada terdengar. Hanya bunyi ayam-ayam bersahutan dari rumah tetengga dan kicauan burung gereja yang melintas menggantikan hiruk-pikuk itu. Nemi tinggal seorang diri di rumah sementara keluarga yang lain sibuk sekolah dan bekerja. Dalam duduknya Nemi tak bisa berhenti memikirkan dua orang. Halin dan Alang. Keduanya adalah lelaki yang menyayangi Nemi pada waktu yang berbeda. Namun Nemi tak pernah bisa melupakan perasaannya terhadap kedua lelaki itu. Nemi masih sering memikirkan mereka hinggu rindu pada mereka menyiksa batin Nemi. Halin, cinta pertama yang Nemi sulit lupakan walau Halin sudah lama pergi tanpa pernah menoleh ke belakang lagi. Kenangan Nemi bersama Halin adalah yang paling sering menghantuinya. Hingga kenangan yang datang dan dituangkan Nemi dalam tulisannya seringkali menimbulkan masalah dan akhirnya iapun harus kehilangan lagi untuk ya