Posts

Showing posts from September, 2015

Fenomena Lipstik

Image
Awal September lalu perkuliahan semester ganjil dan tahun ajaran baru dimulai. Adik saya Alhamdulillah lulus melalui jalur SBMPTN di jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi. Sebagai mahasiswi FKIP, tentu saja saya tak biasa berdandan glamour ala mahasiswa FE. Berdasarkan berita angin yang saya dengar, mahasiswi di FE – atau anak Ekonomi – terkenal dengan style mereka yang high fashion. Tapi sejak awal masuk kuliah, saya menyaksikan sendiri fenomena yang dulu menjadi kabar angin itu. Sampai-sampai saya bertanya ke adik saya, “Ini fakultas Ekonomi atau Seni? Lukisan di mana-mana...” Pembuka postingan yang agak absurd memang, tapi begitulah saya akan mengawali postingan ini. source

Pengopi dan Penikmat Kopi

Pada beberapa postingan lalu saya sempat mengklaim diri saya sebagai seorang pecandu kopi. Mungkin pada postingan kali ini saya akan mengklarifikasi postingan tersebut. Menurut saya memang ada pecandu kopi, tetapi sepertinya saya bukan salah satunya. Seperti judul postingan ini, mungkin saya akan mengelompokkan diri saya ke dalam Pengopi. Hmm... mungkin perbedaan antara pecandu dan pengopi ini sangat tipis. Saya akan coba menganalisisnya sembari mengetik postingan ini. Kenapa saya mengeluarkan diri dari lingkaran Pecandu Kopi? Ya, saya pikir saya tidak terlalu fanatik dengan mengopi. Kalau ada kesempatan, ya, ngopi. Kalau ada yang menawari, ya, kadang saya terima juga tawarannya. Kalau sedang mumet atau pusing, ya, ngopi. Kalau pecandu mungkin lebih seperti kalau sehari tak minum, taka hidup, mungkin begitu, ya. Nah, saya tidak sefanatik itu. Baru juga saya sadari bahwa saya orangnya agak terlalu lempeng, pasrah-pasrah begitu, mengikuti arus sungai saja begitu. Sampai sini say

NO EXCUSE!

Pada akhir semester 4 kemarin, saat nilai-nilai mulai bermunculan sampai menghasilkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaru, saya merasa cukup. Cukup bahagia, cukup puas, dan cukup merasakan kesepadanan atas kerja keras selama semester 4. Nilai-nilai saya lebih baik daripada semester sebelumnya, otomatis saya berharap IPK saya jauh lebih naik daripada semester sebelumnya. Tapi ternyata, Indeks Prestasi Semester (IPS) saya saja yang meningkat, IPK-nya sih tetap. Saya jadi agak merasa sedikit kecewa, tetapi saya bersyukur karena nilai dan IPK saya setidaknya berkembang juga. Dengan memperoleh lima nilai A, saya merasa cukup PD jika bertemu teman-teman yang menanyakan Kartu Hasil Studi (KHS) saya. KHS itu kayak rapot gitu. Eh, ternyata saya tidak PD, kita memang tidak boleh menyombongkan diri, ya! Pada saat meet up dengan sahabat SMA, Nedia bilang ingin melihat KRS saya. Saya memberikannya begitu saja sambil mengamati dia yang ternyata terheran-heran dengan nama mata kuliah say