Paus Bertanduk dari Arktik

Paus bertanduk bukanlah hewan legenda seperti Unicorn. Ia benar-benar ada dan hidup di Samudera Arktik, Kutub Utara. Orang di kutub menyebutnya narwhal.

Konon kata narwhal berarti "paus mayat".
Sebutan ini miuncul karena kebiasaan si mamalia kutub ini yang suka berenang terapung di permukaan laut. Posisi perutnya di atas, seperti paus mati.
Belum ada penjelasan, kenapa dan untuk apa narwhal berperilaku seperti itu. Orang hanya menduga, mungkin ia sedang bersantai setelah kekenyangan menyantap ikan-ikan kecil, udang, dan cumi-cumi.



Menurut penilitian, narwhal termasuk paus jenis karnivora atau pemakan daging. Semula, para ahli menduga tanduk panjang runcing berbentuk seperti spiral ini digunakan untuk menombak musuh dan mengaduk tempat untuk mencari makanan. Namun, menurut Dr. Martin Nweeia, peneliti sari Harvard School of Dental Medicine, tanduk narwhal ini berfungsi sebagai sensor raksasa. Tanduk narwhal sangat peka karena memiliki jutaan saraf. Saraf-saraf ini berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi keadaan air. Dengan tanduk ini, narwhal bisa tahu perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam air. Sehingga, ia bisa menemukan banyak makanan kesukaannya.

Narwhal termasuk jenis paus yang belum banyak diteliti oleh para ahli. Akibatnya, sejarah hidupnya belum banyak diketahui. Nama ilmiahnya Monodon monoceros, berarti satu gigi satu tanduk. Panjang tubuhnya mencapai 5 meter. Panjang tanduknya mencapai setengah dari panjang tubuhnya. Seperti jenis paus yang lain, narwhal juga melakukan migrasi hingga ribuan kilometer dari Kanada Timur hingga Rusia Tengah. Mereka berkelompok 3-8 ekor, namun kadang-kadang bisa sampai 20 ekor. Usia narwhal bisa mencapai 50 tahun.



Kawanan narwhal suka menyembul pada lapisan es yang tipis ...


Source: Majalah Bobo edisi 38

Comments