We are the problem solver

Siapa sih yang kagak punya masalah di hidupnya? Mau masalah itu besar ato pun kecil, tetep aja namanya masalah. Cuma yang ngebedain masalah itu adalah (menurut saya) bagaimana kita menyikapinya. Kalo kita nganggep itu masalah ribet dan berat, maka masalah itu akan seperti itu. Dengan kata lain, masalah itu akan mengikuti cara pikir kita. Otak kita akan secara tidak sadari akan menyerap anggapan kita sebagai sugesti. 

Kalo udah masalah jadi ribet dan mumet, kita pasti pengen masalah itu selesai atau ketemu solusinya. Tapi, kita lebih sering mencari penyelasaian suatu masalah dengan mengeluh. Padahal, itu samasekali tidak memberi pengaruh apapun terhadap masalah yang kita hadapi. Banyak cara agar masalah itu menjadi ringan dan mudah terpecahkan.

Yang paling gampang dilakuin mah mendalami masalah itu. Cari tau kenapa itu masalah nyamperin kita. Renungi masalah itu. Jangan menyalahkan orang lain atas munculnya masalah itu. Jangan mengada-ada alasan kenapa masalah itu muncul. Mulailah dari diri sendiri. 

Analisa masalah tersebut, teliti masalah tersebut, cobalah untuk melakukan percobaan atas dasar perkiraan solusi yang kita pikirkan, kemudian kembali lagi pada masalah. Apakah masalahnya sudah pecah? Jika sudah, kita telah berhasil dengan usaha sendiri :D Tapi jika belum, jangan makin mennganggap masalah itu berat, kita diciptakan sebagai makhluk sosial yang tentunya tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain. Dan saat kita belum berhasil itulah kita membutuhkan bantuan teman, sahabat, atau keluarga untuk memecahkan masalah yang kita hadapi.

Contoh pemecahan masalah yang dilakukan diri sendiri saya akan kutip dari pengalaman ibu saya :
Dia adalah seorang yang mudah sekali sakit (sakit kepala, demam, dll). Sedikit kena angin, pusing. Sedikit kebanyakan kena air, gak enak badan. Sedikit-sedikit ada aja gangguan. Nah tadi, ibu saya akhirnya nemuin solusi buat masalahnya, "Ooo. Ternyata setelah mama pikir-pikir, mama bakal cepet gak enak badan kalo kelebihan nyentuh air,"

Pada dasarnya, kita semua ini adalah problem solver yang terbaik buat diri kita masing-masing. Hanya saja banyak yang belum tau bagaimana. Maka mereka akan langsung memilih untuk meminta bantuan orang lain (psikolog). Sebenarnya gampang, kita cuma perlu untuk mengenali diri sendiri lebih dalam. Tapi saya yakin itu sulit. Karena kebanyakan orang, termasuk saya sangat tidak ahli dalam menilai diri sendiri. Menilai diri sendiri adalah salah satu cara untuk mengenali diri kita. Nah, kalo udah kenal sama diri kita sendiri, kita dengan bebas bisa mengontrolnya. Selain itu, kita juga disarankan jangan panik kalo sedang menghadapi masalah. Berpikir jernih dan netral. Kenapa netral? Karena, jika kita memihak pada satu pihak (kemungkinan diri sendiri), maka kita akan terus menyalahkan orang lain atau keadaan dan itu mengakibatkan kita tidak akan mau untuk mencari solusinya. Kita akan lebih meminta pertanggungjawaban solusi kepada orang lain atau keadaan yang sesungguhnya tidak tau-menau mengenai masalah yang kita hadapi.
Jadi, kalo kita ada masalah...sebaiknya kita menelaah masalah itu dulu sampai habis kemampuan kita (ehm), baru kita minta bantuan dari orang lain. Terkadang psikolog yang paling dekat dengan kita adalah diri kita sendiri. "we are the real problem solver for ourselves" 



PS: sepertinya yg ini mirip postingan "Random Note" ...

Comments