From a Poor Little Bird

Ini mungkin agak random ya... Tapi saya pikir ini bagus banget buat sugesti. Entah kenapa, di hari Sabtu yang sedang libur ini saya galau banget! Gak tau juga kenapa, yang jelas dari bangun pagi bawaannya cuek bebek dan males peduli sama apa pun. 

Saya sebenernya mau nganterin Ibu ngejenguk keluarga, tapi gara-gara galau itu, batal. Dia pergi bareng Bapak. Saya mutusin buat mandi biar lega. Yaaah, kamar mandi itu tempat yang fungsionl banget! Beberapa fungsi yang saya rasain dari kamar mandi selain buat bersih-bersih dan buang-buang, yaaa bisa buat nangis, bisa dapet inspirasi bagus, bisa konsentrasi, bisa bikin pikiran kita jernih. Emm, maaf di situ random.

Dan setelah mandi, saya ke belakang.
Saya ngeliat sangkar burung kosong di bawah. Ya, saya inget. Tadi malem Ibu saya nemuin itu sangkar jatuh, dan penghuninya (burung kecil) udah mati. Hiks, meski pun bukan peliharaan saya, tapi saya ngerasa sedih dan kehilangan. Mungki lebay, tapi begitu adanya...

Saya ngeliatin sangkar kosong itu dengan sedih dan yeaaaa i'm talking by myself like an idiot. 
"I wanna crying for you, poor little bird..." masih ngeliatin itu sangkar kosong.
Saya mikir... Banyak pikiran tentang burung kecil itu di otak saya. Semuanya rusuh pengen dikonsenin. Saya pun milih untuk mikirin sisi lain dari matinya burung kecil itu...

"I WON'T crying for you, I wanna big smiling for you...." saya mengubah keputusan saya dan tersenyum. Kemudian mulai menggumamkan pikiran saya mengenai sisi lain dari matinya burung kecil itu sambil ngeliat dan nikmatin langit dengan birunya yang mendamaikan...

"Mungkin dengan mati kamu bisa lebih bahagia. Mungkin dengan mati kamu akan lebih baik di surga. Mungkin kamu malah bersyukur karena mati. Apa saya kejam dengan ngomong begitu? Menurut saya tidak. Kamu mati, kamu ke surga... Di surga, kamu bisa ngedapetin kebebasanmu daripada di dalam sangkar yang jarang diurus sama yang punya. Di sangkar, kamu cuman bisa ngeliatin burung gereja yang tiap hari ngunjungin kamu. Mereka bisa terbang bebas, kamu tidak. Mereka bisa nari-nari di langit, kamu tidak. Saya yakin deh sekarang. Kamu lebih bahagia mati, daripada hidup, tapi di dalam sangkar. Dengan mati, kamu bisa dapetin apa yang gak kamu dapetin sewaktu hidup." panjang lebar banget talking by myslefnya... uhuuuhh

Saya diem, mikir lagi.... Mikirin apa yang udah saya bilang.... Tentang burung yang ngedapetin apa yang dia gak dapetin sewaktu hidup. Tentang burung yang ngedapetin kebahagiaan setelah mati.

"If you die, you get what you don't in your life. How if I do the same?" pikiran mulai kacau dan labil.
Diem.... Mikir....
"I don't wanna die yet, little bird. You get it, I'm not sure it will same if I do."

See...? Hal gila apa yang bisa dipikirkan oleh seorang yang sedang galau? Sungguh tidak masuk di akal. Itu sisi negatif dari galau. Tapi, kalo kita coba untuk memanfaatkan kegalauan itu untuk menyendiri dan menyelami tentang kehidupan, kita bakal dapet hal yang gak pernah kita duga. Dan secara sadar gak sadar, hal yang kita dapetin itu ngejawab keluhan kita tentang hidup.

Hidup. Galau. Kedua hal itu mungkin bakal salah larinya kalo kita salah gunainnya. Sebenarnya, menurut saya galau itu hanya sebuah emosi dalam diri kita yang muncul karena sesuatu yang tidak terlampiaskan. Menurut saya, galau itu suatu keputus-asaan akan sesuatu. Banyak orang yang bilang, kalo kita lebih banyak bersyukur dalam hidup ini, kita gak bakalan galau. Menurut saya, sekali-kali kita butuh untuk merasakan kegalauan. Karena, seperti kata orang, semua pasti ada hikmahnya. Dan galau? Ada hikmahnya. 

Karena galau, saya jadi bisa lebih memusatkan perhatian saya pada sebuah hal sepele. Melihatnya dari sisi yang berbeda dan menyelaminya. Dan setelah itu, saya mendapatkan apa yang tidak saya dapatkan jika sedang tidak galau. Saya pikir, galau itu perlu. Perlu agar kita bisa memandang segala sesuatu hal dari sisi yang berbeda dan mulai mengeluarkan perspektif yang berbeda pula. Untuk hal itu, saya tekankan bahwa yang berbeda adalah yang positif. Kebanyakan kita memandang dari sisi biasa, dan sisi biasa itu negatif...

Dan, Poor Little Bird telah memberikan saya jendela untuk melihat ke arah yang berbeda. Poor Little Bird telah mengajarkan saya sedikit tentang kehidupan. Kadang tak selamanya yang buruk itu buruk. Akan terjadi suatu waktu yang buruk itu adalah yang lebih baik, bahkan yang terbaik. Poor Little Bird telah berhasil memberikan inspirasi yang berarti untuk saya.
"Rest in peace, rest in happiness, rest in freedom, Poor Little Bird."
Poor Little Bird bukan sekedar burung kecil dalam sangkar bagi saya sekarang. Poor Little Bird adalah seekor guru kecil yang terlambat untuk saya sadari. Saya yakin, saya akan rindu...

Dan cukup tidak terlalu random postingan ini. Meskipun penyampaiannya sedikit absurd, saya pikir bagi kalian yang membaca dengan pikiran tenang kalian akan menemukan apa yang sesungguhnya ingin saya sampaikan. Penjabaran panjang lebar sepeti di atas adalah cara saya memberikan "pandangan dari sisi berbeda" saya untuk dapat dipahami dan mungkin sesekali akan dicoba :)

Hanya itu yang saya tangkap dari hilangnya Poor Little Bird. Meski pun (sekali lagi) dia bukan peliharaan saya, entah kenapa saya merasa sedih dan kehilangan. Poor Little Bird........




Comments