♥ is ♥

Cinta lagi…
Apa yang terlintas dalam pikiran kalian kalo denger kata “cinta”? Orang pacaran? Romantisme? Yap, saya tidak memungkiri saya juga memikirkan itu. Sepertinya hal2 yang begitu identik ya dengan cinta. Tapi apakah pernah terlintas cinta kasih seorang ibu ketika kita mendengar kata “cinta”? Jarang. Saya pun begitu…

Sekarang saya ingin membicarakan tentang cinta romantisme remaja jaman sekarang...hooo

Cinta itu seni...
Karya seni abstrak. Sebuah karya seni abstrak yang disengaja tentu tidak akan seru untuk diamati dan dikagumi, begitu juga cinta. Ketika kita membuat sebuah lukisan dengan tema abstrak dan itu disengaja dengan mencampurkan beberapa bentuk dalam susunan yang tidak teratur, maka lukisan ‘abstrak’ tersebut kurang menarik. Kita bisa secara langsung mengidentifikasi bentuk apa saja yang ada dalam lukisan tersebut.

Nah, kalo cinta yang disengaja… Tidak indah dan tidak nikmat sama sekali. Bagaimana bisa kita memaksakan diri kita untuk jatuh cinta kepada orang yang menurut orang lain sangat adorable sedangkan menurut kita dia biasa-biasa saja? Bagaimana bisa kita memaksa seseorang untuk jatuh cinta?

Cinta itu abstrak…
Kadang sulit diungkapkan. Kadang indah, bahkan terlalu indah. Kadang pula buruk. Tapi sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal cinta dan mencintai. Itu hak yang hakiki dan bebas.

Pernah gak sih mikir gini: “Kenapa dia (orang yg kita suka) gak nembak aku aja?”
Ato: “Kenapa coba dia milih cewek itu? Oke-an juga aku…”
Dsb…
Pernah gak?
Saya pernah.
Tapi lama-kelamaan, makin ke sini, makin saya pikirin…saya salah. Dan pada saat jatuh cinta orang bisa jadi lebih egois dari biasanya.

Begini…
Pada saat kita berpikir seperti itu, apakah kita memikirkan perasaan orang yang menyimpan rasa terhadap kita?
Kalo iya, saya salut. Kalo tidak, kita sama. Coba sekarang dipikir lagi…

Ada satu perkara lagi nih yang makin membuktikan bahwa kita jadi lebih egois ketika jatuh cinta.
Saat dia (orang yang kita suka) lebih memilih cowok/cewek yang lebih cakep/cantik daripada kita. Kita akan bilang, “Apa sih tuh si dia liat tampang doang! Kan tampang oke belum tentu dalemnya juga oke… Oke-an juga aku…”

Pikir lagiii… Flashback~
Apa kita pernah menyadari bahwa seseorang yang mengagumi kita berpikiran seperti itu?

Masih ada lagi, tapi lupa…
Kita lupakan ~

Cinta itu seperti pelajaran bentuk sebuah bangun datar pada Matematika...
Cinta itu samasekali tidak simetris…
Kadang di satu sisi sangat pengertian, tapi di sisi lainnya sangat kurang mempercayai.

Dalam cinta segitiga, segitiga sama kaki mungkin cocok. Karena yang sama hanya dua sisi, namun sisi lainnya tidak sama.

Cinta segitiga pun kadang tidak sinkron. Saat pihak ke-tiga ingin diperhatikan, maka pihak utama akan tidak mengetahui itu karena sibuk dengan pihak ke-dua. Cinta segitiga tak sinkron ini mungkin lebih cocok untuk cinta bertepuk sebelah tangan.

Cinta pun kadang seperti dua garis sejajar yang meskipun arahnya sama tidak akan pernah ditakdirkan untuk bertemu.

Cinta itu butuh koordinat.
Ketika kita titik X maka dia titik Y. Dan jika kita ditakdirkan berada dalam titik koordinat yang berbeda maka kita tidak bertemu.

Atau mungkin cinta yang paling indah adalah cinta seperti lingkaran…
Yang berawal entah dari mana dan kemudian sulit untuk ditentukan akhirnya karena lingkaran itu tidak berakhir dan terus bersambung.

Andai semua cinta di dunia seperti simbiosis mutualisme, di mana saling menguntungkan satu sama lain. Maka, tidak akan ada yang tersakiti. 

Bisakah kita menjadi cinta seperti bintang yang selalu bersinar tulus? Atau seperti air yang memberi kehidupan dan terus mengalir? Atau seperti angin yang selalu memberi kesejukan?

Cinta itu tidak semudah menggoreskan diksi-diksi dalam puisi. Cinta tidak butuh majas hiperbola. Cinta butuh suatu rima dari kejujuran hati yang tulus... 

Cinta itu akan indah dengan sebuah perbedaan yang membuat kita semakin dekat untuk melengkapi dan memperbaiki satu sama lain…

Sebenarnya cinta itu hanyalah sebuah perasaan yang dirasakan oleh satu pihak yang tertarik oleh pihak lain. Namun, percintaan adalah sesuatu yang melibatkan dua pihak di mana keduanya memiliki ketertarikan satu sama lain dan mengakibatkan adanya sebuah keterikatan. Dan keduanya indah ~

Cinta itu tidak bisa untuk dipaksakan…
Tapi cinta itu bisa dicegah. Di saat kita sedang jatuh cinta terhadap seseorang, kitalah yang menentukan sebesar apa kadar jatuh cinta kita. Dan begitu pula dengan bagaimana kita mencegah diri kita untuk jatuh cinta kepada orang yang salah, orang yang sudah memiliki pasangan.

Semua sebenarnya tergantung pada kita masing-masing. Hidup ini memang diberikan oleh Tuhan, tapi Tuhan memberikan kebebasan bagi kita untuk menentukan bagaimana hidup yang kita mau.

Meskipun takdir dan nasib sudah menjadi skenario yang harus kita mainkan, tapi kita kan gak tau seperti apa skenario tersebut. Jadi, daripada membuang waktu untuk menebak jalan cerita skenario itu, lebih baik kita membuat cerita hidup kita sendiri. Itulah mungkin skenario Tuhan untuk kita. Dan kecuali tentang hidup dan mati, itu rahasia Tuhan yang ia sengaja sembunyikan dari kita agar terus melangkan maju untuk cerita hidup kita. Ya, Tuhan yang berikan awal untuk hidup kita. Tuhan pula yang nantinya akan memutuskan kapan kita harus menamatkan cerita hidup kita.

Cerita hidup kita terkait dengan cinta, persahabatan, hubungan bersosial, berkasih sayang dalam keluarga, dan bagaimana kita dalam memaknai cerita hidup itu sendiri.

Let’s make our own life stories…

Comments