You're just like Y O U ...

Fatamorgana, terlihat ada namun sebenarnya tidak ada. Seperti itulah dirimu, terlihat memberikan satu harapan, namun sebenarnya tidak. Seperti itulah dirimu, ada di situ, tapi sayangnya tak ada untuk diriku di sini.

Aku harap kau akan menjadi seperti pelangi, indah meskipun hanya bias sinar matahari. Jika dirimu seperti pelangi, aku bahagia kala melihatmu. Jika kau memang akan seperti pelangi, aku rela menangis untukmu. Aku kan tau pelangi itu baru ada setelah hujan... Aku menunggumu jadi pelangiku setelah ku menangis.

Aku teringat aurora... Biasan lagi. Biasan cahaya matahari di kedua kutub bumi. Hasilnya tidak melengkung anggun seperti pelangi, namun seperti menari di langit kutub. Berwarna-warni. Aku tak tau apa kau seperti aurora. Aku hanya mengagumi aurora, dan hampir seperti itulah aku mengagumimu. Lebih sekedar dari mengagumi biasa. Aku suka. Aurora bisa menyita perhatianku hanya untuk melihatnya dalam waktu yang lama, kau pun seperti aurora. Aku rela menghabiskan banyak waktu hanya untuk memperhatikanmu. Bukan hanya sebatas melihat biasa, namun mengingatkanmu akan hal-hal yang tak penting. Kau aurora. Jauh, namun indah dan menyita perhatian. Kau aurora, mungkin aku tak pernah tau seperti apa aslinya, begitupun aku tak tau isi hatimu yang sesungguhnya. Kau aurora, mungkinkah aku menyaksikanmu? Mungkinkah aku akan tau isi hatimu, suatu saat nanti?

Apa lagi ya yang indah namun sebenarnya itu hanya sesuatu yang bias? Itu kau.

Tak tau lagi harus mengungkapkanmu seperti apa... Kini ingin mengkiaskanmu dengan yang lebih nyata dan bukan bias.

Kadang seperti angin. Memberi kesejukan, namun juga malah memberi satu kekacauan. Kau menyejukkan kala kau menanggapi dengan ringan dan ramah. Sebaliknya, kau memberi satu kekacauan saat kau menganggapiku tak acuh bahkan tak menanggapiku. Kau pun kadang bagai angin yang berhembus tapi tak memberi kesegaran, hanya kekeringan yang ku rasa jauh dalam lubuk hatiku.

Kadang seperti bintang. Temani malam-malam sepi, ceriakan malam-malam sendu, sembuhkan rindu-rindu terdalam. Sayangnya kau tak sepenuhnya seperti bintang. Bintang selalu ada meski langit malam berawan. Namun kau, tak begitu selalu ada. Kau ada namun langit berawan tak hanya sembunyikanmu, kau menghilang. Kau hilangkan dirimu dariku...

Kau seperti kau. Ku kutip kata-katamu, “KAU SEPERTI KAU, KARENA ITULAH AKU MENCINTAIMU.”

Kau adalah kau dengan segala hal yang hanya ada pada dirimu. Kau tak bisa kuharapkan menjadi seperti semua yang bias, terlebih seperti yang tak bias. Kau hanyalah kau. Kau yang miliki pesona yang menarik satu rasa. Kau yang miliki sesuatu seperti stik drum yang menggebuk-gebuk jantungku hingga berdegup tak karuan. Kau yang miliki satu hal yang membuat ku ingin kau memeluk dan menggenggam cintaku.

Kau adalah kau dan selamanya tetap kau. Karena itulah, sekali lagi ku kutip kata-katamu, aku mencintamu...







Sincerely with love,





Alone me...

Comments

Post a Comment