#1 Breakdown Love

Aku sudah menyerah. Sekarang terserah saja. Kita lihat siapa yang benar, siapa yang akan kembali.

Aku tau kok kalo aku gak secantik Farah. Aku juga gak semenarik Elga. Dan aku sangat berbeda jauh dengan Chintya. Well, setidaknya menurutku mereka adalah sederet cewek populer yang banyak dilirik cowok di sekolah. Yang bisa dengan mudah mendapatkan sosok pacar. Ehm...

Hari ini ku hitung sudah dua minggu aku tidak menghubungi Jojo lagi. Ya, Jojo. Seorang cowok yang ku sukai. Mungkin bisa dibilang lebih dari sekedar suka. Tapi sayangnya Jojo tidak ingin aku mengganggunya. Aku pun menyerah. Sudah berkali-kali aku coba untuk cukup sabar mengikuti ritmenya, tapi percuma...

Fanny, sahabatku, sudah lama bilang padaku agar berhenti menunggu dan berharap banyak sama Jojo. Tapi mau gimana lagi? Aku sulit menjelaskan hal seperti yang ku rasakan ke Jojo.

Entah sudah berapa cewek yang Jojo jadikan pacar setelah aku akhirnya memutuskan berhenti menghubunginya dan mulai perlahan melepas semua rasa-rasa yang pernah ada ke Jojo. Awalanya berat, tapi lama-lama juga ringan.

Meskipun udah gak kontak si Jojo lagi, tapi aku masih sering ngecek profil FB dan Twitternya dia. Dan sepertinya dia tidak begitu berhasil dengan pacar-pacarnya. Rasanya seneng deh!

Tapi tetep percuma aja, si Jojo gak bakal peduli sama orang yang udah jelas-jelas sayang sama dia. Miris~

Dan rupanya situasi sangat bersahabat! Entah kenapa, entah apa yang dipikirkan alam, sejak aku ingin berhenti memikirkan rasa sukaku terhadap Jojo aku pun jarang melihat sosok Jojo yang biasanya berkeliaran di sekolah bersama teman-temannya. Lalu satu keajaiban lagi, di saat aku merindukan sosoknya, maka alam menampakkan sosoknya! Waw!

Sudah hampir sebulan aku tidak memikirkan tentang Jojo lagi. Dan selama itu pula sekelebat kenangan yang menyangkut Jojo melintas di benakku. Tapi tidak! Aku tidak mau mengganggu dia lagi. AKu ingat betapa kerasnya ia memintaku untuk berhenti mengganggunya. Padahal aku tidak mengganggu, uhh!

Untuk kira-kira tiga minggu, aku betah tidak coba mengirim SMS ke Jojo. Tapi setelahnya...aku penasaran.

Sent. Sebuah pesan singkat telah melesat terkirim ke nomor HP Jojo. Aku menuggu laporan terkirimnya.

Ku pikir beberapa menit adalah waktu yang wajar untuk sebuah laporan terkirim muncul di layar HPku, tapi setelah satu jam...aku akhirnya berpendapat bahwa Jojo telah mengganti nomornya. Aku belum sepenuhnya yakin.

Keesokan harinya, akupun iseng coba menelpon ke nomor Jojo. Ternyata apa? Dugaannku benar!

Selama dua hari aku memikirkan perihal Jojo yang ganti nomor. Berbagai spekulasi muncul memenuhi pikiranku. Apakah karena dia tak ingin aku mengganggunya? Hey, aku tidak pernah bermaksud untuk mengganggumu, Jo! Seingatku, sejak Jojo memintaku untuk tidak mengontaknya, aku memang tidak mengontaknya. Setidaknya sampai tiga hari kemarin.

-

Entah bermimpi apa aku semalam, pagi saat aku mengcek HP, ada sebuah pesan masuk dengan pengirim tak dikenal, tanpa nama, hanya nomor, nomor baru. Aku membukanya: Selamat pagi :)
Hey! Dengan gesit kau pun membalas: Siapa ya?
Alhasil, sepagian itu aku SMSan singkat dengan si pengirim...
Pengirim : Masa lupa? Sombong nih...
Aku : Mana aku tau...
Pengirim : Jojo nih :)

Aku kaget! Aku rasanya pengen ngakak, tapi gak enak ah masih pagi. Haha, ada angin ribut apa sih semalem? Kok tiba-tiba Jojo SMS aku. Pagi-pagi pula! What an amazing thing to start this day!!!

Sambil senyum-senyum sendiri aku beranjak menuju kamar mandi, mengambil wudhu kemudian sholat.

Setelah tiba di sekolah, aku menceritakan peristiwa tadi pagi pada Fanny. Fanny tertawa cukup keras.
"Hahaha....ekspresimu itu bener-bener aneh, Lin! Hahahaa....!!"

Aku diam sejanak memikirkan ekspresiku saat itu. Ekspresi yang membuat Fanny tertawa. Hmm...terlalu malas ternyata. Aku pun melanjutkan ceritaku.

Sepulang sekolah, aku melihat sosok Jojo yang masih keren melintas di depan perpustakaan yang letaknya di seberang kelasku. Waw! Aku terpesona. Lagi! Apakah rasa di masa lalu itu kembali?




#continued soon

Comments