Mendadak Melow

Hola! Sebelum lanjut baca postingan ini, saya pengen yang baca punya imajinasi bahwa kita sedang melayang-layang di ruang hampa udara, di Antariksa. Terserah mau di planet mana. Oke, kalo udah ada di ruang hampa udara, boleh baca. Kalo belum, telpon NASA ato LAPAN ;)

Akhir-akhir ini saya galau kalo ngeliat isi blog saya yang melow. Sejujurnya saya tidak se-melow postingan-postingan di bawah. Itu semua ulah hati saya yang mendadak melow. Dan kesan yang saya dapet setelah baca postingan di bawah adalah: betapa cemennya saya.

Sebenarnya kalo saya melow itu kesannya malah soft-romantic (istilah ngarang) gitu. Soalnya kenapa? Soalnya keta-katanya yaaa....lembut gitu, romantis pula. Yaaaah, walaupun gak seromantis lirik lagu cinta, tapi setidaknya menurut anak luar angkasa kayak saya, itu udah termasuk romantis *bela diri*'

Satu pertanyaan yang terus muter di otak saya: kenapa akhir-akhir ini saya jadi melow? *kemudian bertapa*

*setelah bertapa* Well, saya nemuin jawabannya berkat sedikit kesotoy-an. Mungkin jawabannya....karena cinta. Yap, masalah cinta. Entah kenapa cinta bisa bikin orang kayak Mike Tyson yang kuat jadi melow *sotoy. Bisa juga bikin vokalis band scream jadi nyanyi seriosa *sotoy. Dan bisa bikin tukang angkat besi jadi bawa sekuntum mawar merah *sotoy #tssah~

Menurut sisi otak sotoy saya, saya bertransformasi jadi melow gitu gara-gara cinta. Errrgghhh~
Kalo gak percaya, bisa dibaca postingan sebelum saya. Dan kalian bisa langsung menebak itu gara-gara masalah cinta. Pantes yaaa banyak remaja jaman sekarang yang melow. Karena emang udah kenal sama cinta. Cinta yang bikin melow. 

Selain bikin remaja melow, ternyata cinta juga bikin remaja jaman sekarang hobi galau. Yak, galau pun sampe jadi hobi. Konon katanya, kalo gak galau gak gaul. So, galau sudah jadi semcam tren baru di kalangan remaja abad 21. Mengenaskan.

Balik ke melow. Mendadak jadi melow itu sungguh bikin saya terpukul. Gimana enggak? Saya terlahir sebagai seseorang yang menyukai hal-hal yang random. Mendadak jadi melow. Entah kenapa, kok saya geli sendiri menyadari ke-melow-an saya -___- *sigh* Any suggestion?

Gara-gara mendadak melow, saya jadi ngerasa cemen. Gak tau kenapa, melow itu kesannya cemen. Terlalu lemah untuk hal-hal kecil yang sebenarnya gak perlu ditanggepin serius. Satu kata untuk mendefinisikan melow: cemen. 

Melow yang positif sih yaaa...melow yang bijak. Maksudnya tenang dalam menghadapi sesuatu yang nanti jatuhnya jadi wisdom. Sekarang saya lagi berusaha membelokkan melow yang mengarah ke cemen jadi melow yang mengarah ke wisdom.

Nah, ngomong-ngomong wisdom, saya suka kata itu! FYI, menurut saya, wisdom itu sifatnya random. Karena kata-kata bijak yang keluar kadang bisa jadi teguran halus, sindiran halus, ejekan halus, ato bahkan bener-bener nasihat yang bijak. Jadi, wisdom itu sifatnya random. Mungkin karena itu juga saya suka sama wisdom *eh

Oke, omongan udah mulai agak melenceng. Mari luruskan. Jadi, apakah sekarang saya masih melow? Jawabannya: masih. Soalnya masih suka bikin quotes yang soft-romantic gitu (.___. ) 

Ohya, di balik ke-melow-an yang cemen, selain bikin quotes yang keliatan cemen abis, saya suka bikin quotes bijak. Tapi yaaa...tetep aja melow -____- mungkin faktor umur kali ya makanya melow? Hmmm :/ Sesungguhnya umur pun kayaknya gak mempengaruhi sifat melow -.-

Pokoknya, perubahan mendadak melow ini rasanya mengganggu. Walaupun kadang masi suka ngerandom, tapi tetep rasanya masih cemen. Oh God, hilangkan ke-melow-an ini w(o_ow)

Okesip. Udahan dulu. Ngomongin melow malah ngerandom. Sekedar menghidupkan kembali blog yang kok kayaknya ikutan melow ini, semoga postingan ini bisa menjadi motivasi buat orang-orang yang mendadak melow seperti saya banting setir ke arah yang lebih bermanfaat, wisdom misalnya? 

CHAW! baibai :3

Oh, jangan lupa! Karena udah kelar baca postingan ini, kalian yang masih berimajinasi ada di luar angkasa bisa menghentikan imajinasi kalian sebelum kalian tersesat terlalu jauh *eh

Comments