kamu dan masa lalu aku dan kamu

Masa lalu pasti berlalu...
Tapi tak ada yang mustahil, masa lalu akan hadir lagi.

Seperti angin berlalu, angin itu bisa berhembus kembali.

Seperti ombak, selalu berdebur kembali ke lautan dan menepi di pesisir.

Seperti Matahari, ia menghilang, namun kembali lagi.

Seperti kamu, sempat menghilang, dan ku tau kamu sulit untuk pergi.
Hingga akhirnya kamu kembali lagi.

Dan ternyata, aku tak seberani yang ku kira.
Dan kamu, dengan sebuah kalimat, seolah mampu memutar balikkan masa lalu.

Seperti menunggu malam, kala senja aku menimbang.
Haruskah secepat ini akan aku katakan juga? Bimbang.

Sejujurnya, semua yang nyata tak sesungguhnya senyata itu
Jika cukup peka, kamu akan tahu yang sebenarnya.
Jika cukup berani, aku pasti mengatakannya.

Tapi selalu ada 'mengapa' yang muncul.
'Mengapa' harus masa lalu diuntai dan dirajut kembali dengan pola yang sama?
'Mengapa' kamu tak berani merajut dengan pola yang berbeda?

dan 'mengapa' aku terlalu takut untuk merajut lagi?





Comments