Cerita Kupu-Kupu
Suatu
hari ketika matahari telah letih dan beristirahat. Ketika itu rembulan pun
telah separuh terjaga. Ketika itu dipisahkan jarak, aku dan kamu saling
bercerita hingga kantuk pun enggan memaksa.
Kau
tahu? Aku ingin membujuk waktu agar berjalan lebih perlahan dan biarkan kita
menghabiskan setiap langkah waktu itu tanpa terburu apapun.
Yang
ku rasa ketika malam semakin sunyi itu adalah ingin tertidur di sela suaramu.
Entah senyawa apa yang terkandung di dalamnya, seperti sihir nina bobo. Namun
di balik itu, aku enggan untuk terlelap dan terus membayangkan wajahmu.
Kau
tahu? Aku merasa di sampingmu ketika suaramu terus terngiang. Dan ketika kau
mengakhiri satu ceritamu, aku diam menunggu lagi. Tapi lain, kau memberi jeda
untukku.
Ketika
malam itu yang terdengar hanya kita dan serangga malam. Malam itu rembulan
semakin tinggi dan akan turun. Malam itu kau terlalu larut. Malam itu, entah
bagaimana, aku terus menunggu.
Ketika
jarum jam semakin keras bunyinya, aku sadar sudah saatnya pindah dunia. Tapi
ada kamu yang menahan kepindahan itu. Dan aku tak mengelak.
Ketika
akan berakhir, kau perdengarkan aku satu cerita. Singkat. Dan setelah itu aku
berharap kau tak hanya bercerita.
Ketika
itu jantungku berdegup seperti saat pertama menyadari sebuah perasaan.
Kemudian
kau lanjutkan cerita itu, cerita kupu-kupu.
Kau
mengisahkan seakan kau memberiku seekor kupu-kupu. Dan aku mewarnainya biru.
Kemudian
kau bertanya mengapa kupu-kupu yang kau berikan.
Aku
kembalikan tanyamu, mengapa.
Kau
lanjutkan ceritanya... konon seekor kupu-kupu akan selalu setia pada satu
pasangan.
Dan
setelah itu aku berharap kau tak hanya bercerita. Ya, tak hanya bercerita
tentang kupu-kupu yang ku warnai biru.
Ketika
mewarnai, aku ingin kau bertanya mengapa, tapi nyatanya kau yang ingin aku
bertanya.
Ku
bisikkan lewat angin yang berlalu, ku warnai biru karena biru pun melambangkan kesetiaan.
Dan
ketika malam semakin jauh melewati batas tengahnya, aku dan kamu dipaksa
menanti esok. Setelah cerita kupu-kupu, aku memikirkanmu. Setelah cerita
kupu-kupu, apa yang kau pikirkan?
Di
balik cerita kupu-kupu dan kesetiaannya, bisakah kita menirunya? Meski banyak
godaan, kau katakan bisa, aku katakan harus bisa.
-Fri,
8 Feb 2013-
Comments
Post a Comment