Cinta itu Empat Musim

Musim semi.
Cinta itu seperti benih yang akan tumbuh menjadi sesuatu yang indah.
Cinta itu seperti kuncup yang akan merekah seiring berjalannya waktu.
Dan cinta itu akan bersemi seperti bunga-bunga di musim semi.

Musim panas.
Cinta itu terasa hangat seperti cahaya matahari yang menyirami hati-hati yang bersemu.
Cinta itu sesejuk angin berhembus pada musim panas.
Cinta itu cerah seperti langit di musim panas.
Cinta itu beraroma lautan di musim panas.

Musim gugur.
Namun ada kalanya rasa-rasa yang merekah dan cerah itu berguguran.
Berguguran untuk bertahan.
Berkorban untuk memperjuangkan.
Dan berhembus angin dingin yang menyedihkan.
Cinta bisa seringkih musim gugur.


Musim dingin.
Dan pada saatnya, cinta membeku seperti danau di musim dingin.
Angin yang berhembus tak hanya sekedar udara, ada salju yang berjatuhan.
Cinta bisa sedingin salju.
Dan untuk melewati musim dingin, bertahan.
Bertahan hingga tiba saatnya musim semi.
Lalu cinta itu akan terasa hangat dan kembali merekah.

Comments

  1. Bertahan hingga tiba saatnya musim semi.
    Lalu cinta itu akan terasa hangat dan kembali
    merekah" itu "dan bersiap2 untuk musim gugur yg membuat dingin"

    ReplyDelete

Post a Comment