A cup of coffee

Selamat siang!!!

Coffee. Kaffe. Kopi.
Yup! Minuman ajaib yang satu itu secara  nggak sadar ternyata kadang cukup saya butuhkan. Kalo diinget-inget lagi... banyak cerita tentang saya dan kopi. Mulai dari minum kopi kali pertama, kemah sambil minum kopi bareng, sampe punya merk kopi sendiri (re: merk tertentu yang saya klaim sebagai kopi untuk saya, haha). Dan begitu menyadari banyaknya cerita tentang aku dan kopi inilah yang mendorong untuk nulis postingan ini, muehehe :D

Melepas pagi ini dengan menikmati secangkir Luwak White Coffee. 
 Kenapa?
Karena semalem saya boboknya jam 2, padahal nggak boci dan pulang dari kampus jam 9an.
Kok nggak langsung tidur, kan pasti capek?
Soalnya lagi kasmaran sama internet, move on jadi susah :$

Setelah menikmati secangkir minuman penuh mood positif itu selama (sebenarnya nggak ngitung) kira-kira 20 menit, saya memutuskan untuk ngeblog. Menulis cerita aku dan kopi. Mau pamer gimana kedekatan dan chemistry di antara kita yang begitu kuat. #halah

Langsung!


Jadi, kopi itu sudah menjadi dopping buat saya ketika kurang tidur ato kurang bersemangat untuk menjalani hari. Nggak tau juga kenapa. FYI, ibu saya itu seorang coffee lover. Ketergantungan dia akan kopi udah menunjukkan bahwa dia terkena efek adiktif dari kopi.

Sedikit-sedikit dia butuh kopi. Waktu pusing, harus minum kopi. Waktu stres, harus minum kopi. Waktu banyak pikiran, harus minum kopi. Tiap pagi, wajib minum kopi. Satu-satunya periode di mana dia bisa terlepas dari kopi adalah waktu bulan puasa. Dan selain itu, dia dan kopi tidak bisa dipisahkan.

Mungkin ngikutin jejak ibu, saya jadi penyuka kopi juga. Kali pertama mengecap kopi sih pas TK. Waktu itu saya tinggal sama nenek, dan beliau pun penyuka kopi. Saya nggak begitu inget rasa kopi itu, tapi saya inget itu adalah kopi hitam. Kalo ngomongin kopi, saya pasti langsung inget pertemuan pertama lidah saya dengan minuman berwarna hitam itu. Kenangan yang manis :')


Waktu SMP, saya nggak terlalu addict sama kopi. Masuk SMA, barulah mulai kepo dan melakukan PDKT dengan kopi. Dan sampe baru jadi mahasiswa, saya makin sadar kalo saya bisa aja jadi seorang coffee addict.

Jaman SMA dulu, suatu malem saya dan temen-temen ngumpul bareng sambil minum kopi. Good Day Coolin' Coffee. Dan kopi itu pun mengalirkan kehangatan yang memeluk kita dengan rasa dingin yang menghembus di sela tawa kita malam itu.


Selain kopi menemani cerita persahabatan saya, kopi juga sering jadi penyemangat saya. Pembangkit mood waktu low mood.

lupa kopi apa, tapi kopi ini nemenin suatu sore saya :)

kopi hitam, bukan favorit saya, tapi ketika butuh...
saya nggak bisa nolak :p

cappuccino with choco granule di suatu pagi...

Good Day Funtastic Mocacinno Coffee
dopping di malam terakhir OSPEK
membangkitkan semangat dan inspirasi
untuk tugas surat cinta, haha xD

kopi susu home made
di suatu sore pas mood lagi labil.

kopi hitam lagi, when there's no choice
with snacks di suatu pagi yang sedikit galau...

kopi susu di suatu pagi untuk mengawali hari~
Beberapa foto di atas cuma sebagian kecil, hahaha. Aslinya mah nggak sesedikit itu. Secangkir kopi sangat berarti lebih dari itu buat saya. Kopi sangat menginspirasi buat saya. Selain itu, kopi juga bikin saya punya mimpi dan ambisi.

Dan seperti caption di salah satu foto di atas, saya nggak terlalu memfavoritkan kopi hitam. Nggak suka. Rasa pahitnya bener-bener  kerasa. Enakan kopi yang udah dimix, kayak white coffee, cappuccino, mocacinno, atopun kopi susu. Asal jangan kopi hitam polos. Tapi kadang kopi hitam polos itu nikmat kalo minumnya segelas berdua sama ibu, wkwk

Kopi. Bener-bener obat buat saya! Nggak cuma kalo lagi suntuk dan low mood, kalo galau juga minum kopi. Menurut salah seorang dosen dari fakultas peternakan di kampus saya, kopi termasuk bahan adiktif yang dapat menimbulkan efek fly. Well, it's not bad at all. Kopi itu legal. haha

Jadi, kalo lagi galau saya minum kopi juga. Karena galau menyebabkan low mood, sah-sah aja kalo saya minum kopi. Karena saat itu, rasanya kayak si kopi bisa banget ngerti gimana harus memperlakukan saya, muehehe ~

Kalo patah hati, ato dicuekin pacar, saya bisa merekomendasikan secangkir kopi buat kalian ;)


Setelah baca buku di atas, saya makin berambisi mewujudkan mimpi saya. Di dalam buku itu banyak kisah tentang orang-orang yang menjadikan kopi sebagai slah satu bagian krusial dalam hidup mereka. Dan buat mereka, tanpa kopi setiap hari kurang greget :D

Entah kenapa, setelah baca buku itu, saya kok jadi makin mendedikasikan diri untuk jadi seorang coffee addict. Ck ck ck...

Kalo kata orang, biar kuat begadang minum kopi. Tapi buat saya, kopi lebih dari sekedar obat penahan kantuk. Kopi itu penenang, haha. Penahan kantuk itu koneksi internet yang lancar jaya, meen!!!

Ohya! Di buku itu juga banyak quotes tentang kopi dan trivia tentang kopi. Kapan-kapan saya bakal mengelupas mengulasnya!

Trusnya... ohya! Kopi sering jadi inspirasi saya. Apalagi setelah baca buku itu. Kopi itu bisa bikin saya menuliskan sebuah kisah cinta yang diawali dari secangkir kopi. Klasik memang, tapi indah dan romantis.

Abis itu... ngomongin mimpi dan ambisi, saya pengen punya sebuah kedai kopi. Di situ nanti saya berdiri di belakang counter dan melayani pelanggan. Melihat senyum mereka, dan mengetahui bahwa saya punya apa yang mereka butuhkan. Ah, kepuasan yang sangat mengguggah endorfin! wks :D

A cup of coffee is more than anything when i need it.

Satu gambar terakhir yang asik banget nih!

Comments

  1. Aamiin..
    Semoga entar Mia beneran punya kedai kopi..

    Saya sih lebih suka minum susu daripada kopi..
    Entar di kedainya sediain susu juga ya :3
    Muahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin...

      siap, mbak! Apa sih yang mbak mau? ;;)

      Delete
  2. saya juga penggemar kopi yang mulai membuat saya kecanduan saat saya muali skripsi. kopi adalah teman yg palin setia dalam suka dan duka di cerita itu heheh... selain itu kopi jg membuat kita lebih fokus lebih bisa konsen, tul ga??

    ReplyDelete

Post a Comment