R.I.P. kacamata

Pagih~ oh, menjelang siang...
Maklum, mahasiswi nokturnal kalo jam-jam segini nongkrongnya di rumah, ntar pas udah gelap baru kelayapan *eh

Akhir-akhir ini banyak berita duka gitu kan, ya? Yang heboh kemaren sih pas aktor ganteng Fast&Furious, si Paul Walker, meninggal. Merinding euy! Trus, hari kemaren bapak Nelson Mandela juga berpulang. Orang-orang pun sampe bilang, "Heaven gained a new Angel" saking dua orang tadi begitu dikenal sebagai orang-orang yang berbudi luhur baik. *seka air mata*

Nah, semalem juga ada berita duka. Bukan, bukan orang penting yang meninggal. Biarpun bukan orang, ini juga penting! Buat saya, ini penting banget. Tapi apa mau dikata, semua sudah terjadi... *ceritanya sedih*

Kronologisnya sih kan saya ngantuk banget tuh, jadilah nggak nyaman kan kalo kacamataan sambil bobok, trus kacamatanya tak lepas. Saya mah naruhnya gitu aja, kayak naruh bekas tisu, di samping kasur. Kasurnya kan langsung bertemu lantai, jadi ya otomatis kacamatanya tergeletak manis di lantai.

Waktu saya mulai terhisap ke dalam alam bawah sadar, saya kebangun-bangun beberapa kali. Yah... tipikal tidur yang kurang persiapan dan keikhlasan gitulah. FYI, jendela yang letaknya di atas tempat saya menggeletakkan kacamata belum ketutup. Sengaja gitu, soalnya tadi malem gerah.

Pada bangun yang kebangun-bangun yang ke-sekian, saya kebangun dikarenakan suara "kreeek" dilanjutkan dengan rententan omelan ibu saya. Samar-samar telinga saya menangkap kata-katanya. Kira-kira begini, "Astaga! Tuh kan, keinjek! Udah berapa kali dikasitau kalo naruh kacamata jangan sembarangan. Sekarang pecah gini, kan! Ckckck... Anak ini ceroboh sekali! ... ... ..."

Ooops!
Dalam keadaan setengah sadar, saya mikir, "kok bisa pecah? Kan lensanya plastik... Lah, kalo keinjek paling kesentuh langsung nggak sampe remuk. ... ... ..."
Dalam keadaan ruangan yang waktu itu masih agar terang karena ruangan di sekitarnya masih terang, saya membuka mata dan ngintipin keadaan mendiang kacamata yang keinjek itu. Ooops, kirain sesuai ekspektasi saya, taunya... lensanya copot sebelah, dan pecah.
Saya yang masih terlalu ngantuk mikirnya, "berarti ganti kacacmata..."

Sebelum kejadian itu, kira-kira selepas Isya', saya ngobrol-ngobrollah sama ibu dan adek.

Saya: Mak, kapan ke optik lagi? Kayaknya nambah, nih!
Ibu: Eh iya, mamak juga mau periksa. Sekarang kalo baca nggak ditempat terang susah.
Adek: Adek ikut! Adek ikut!
Ibu: Eh, anak ini ikut-ikutan aja!
dst.

Kali aja dari obrolan itu, Allah bikin kejadian itu. Dengan kata lain, ya mau nggak mau kan kalo kacamata udah cidera berat gitu mesti diganti. Maksudnya, ya dikabulin gitu. *dijitak*

Oh iya, di rumah, di antara kita berempat (saya, ibu, adek, bapak), yang berkacamata ya kita bertiga. Dan adek saya, yang katanya ibu ikut-ikutan pengen ke optik juga, sebenarnya memang lebih butuh ke optik lebih dulu. Soalnya... kacamatanya pun mengalami cidera parah juga, dan kejadiannya jauh sebelum tragedi kacamata saya. Tapi dianya nggak berani laporan kalo kacamatanya cidera gitu. Takutnya diomel yang enggak-enggak gitu, sih. Maklum, adek saya orangnya lebih masukin ke hati daripada saya :D

Dari kejadian itu... saya ngaku kok kalo emang suka rada sembarangan naruh kacamata. Menyepelekan gitu sih bisa dibilang. Soalnya udah lama juga pengen ganti, tapi  belum kesampean. Selain itu juga, karena ngerasa kalo pake kacamata itu repot, hihi. Padahal sih, in fact, tanpa kacamata ya penglihatan burem~ seringnya kan hal yang kita sepelekan malah adalah hal yang cukup krusial. Banyak orang bilang, jangan menyepelekan hal kecil ;)

Well, berdasarkan setiap kejadian, termasuk kacamata keinjek dan cidera parah itu, mari kita meneropong dari kedua sisi yang berbeda, positif dan negatif.
Sisi negatifnya yaa... jadi ngeliat burem dulu, deh!
Sisi positifnya sih, makanya jangan teledor lagi lain kali! Eh, dapet kacamata baru nih! Trus... tapi mesti sabar dulu, hehe

Oiya...ini ada penampakan dari mendiang kacamata yang cidera parah itu, hiks :'




Semoga dapet yang baru segera... aamiin ! *mumpung gerimis*
Miss you my third and fourth eyes :'

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment