Surprise!
Satu kejutan itu selalu datang di saat kita tidak menerka ataupun mengharapkannya. Kejutan itu datang begitu saja, seketika.
Kadang begitulah persahabatan kita terlahir. Dari ketidaksengajaan, lalu berujung pada kebersamaan. Baru saja beberapa minggu berada dalam satu atmosfir kelas yang sama, kita bisa saling tertawa sambil menggodai satu sama lain. Berbagi suap dalam sepiring.
Kemarin, ketika hari akhirnya diguyur hujan. Perut kita dalam ketukan nada yang sama, lapar. Atas dasar keisengan dan realisasi yang spontan, kita (aku lebih banyak melihat saja -.-) bergerak ke berbagai penjuru. Kita mengutarakan donasi dua ribu rupiah untuk kami.
Tanpa disangka-sangka, seperti persahabatan yang tiba-tiba saja ini, kita berhasil menghasilkan lima mangkuk mie kuah! Wah.... satu dari kita bergumam, "Pantas saja *****mis cepat kaya, kita belum seharian saja udah dapet segini."
Rona aneh terpancar dari wajah-wajah "polos" kita sambil menunggu mangkuk berisi mie kuah dengan uapnya yang menghangatkan sisa hawa hujan.
Kemudian dengan khidmat kita menikmati "hasil jerih payah" kita.
Seperti kejutan saja, seperti yang selalu diucapkan oleh satu dari kita, "Nggak nyangka kita bisa akrab begini!"
Ya, kejutan memang tak pernah kita sangka-sangka, bukan? Kejutan ini dari Tuhan yang pastinya ingin membuatku tersadar bahwa masih ada kisah-kisah hidup lain yang lebih membutuhkan ketegaran daripada hidupku. Kejutan dari Tuhan yang membuatku semakin yakin bahwa setiap hidup yang dijalani mestilah tak mungkin melampaui kekuatan hamba-Nya dalam menjalani. Dari kejutan ini aku belajar, tak semua masalah yang kuanggap besar dalam hidupku setimpal dengan apa yang ada dalam hidup mereka.
Sekali lagi, kejutan yang selalu tak bisa kita sangka tentunya datang tidak tanpa makna. Merenung sejenak dalam keheningan semesta, maksud yang diutarakan cepat atau lambat pasti akan sampai.
Kejutan, bertemu dan menghabiskan hari demi hari dengan keluh-kesah atau canda tawa selalu menjadikan hidup yang lebih berwarna, teman.
(Tags in this case: Alvi, Anis, Matul, Dita)
Kadang begitulah persahabatan kita terlahir. Dari ketidaksengajaan, lalu berujung pada kebersamaan. Baru saja beberapa minggu berada dalam satu atmosfir kelas yang sama, kita bisa saling tertawa sambil menggodai satu sama lain. Berbagi suap dalam sepiring.
Kemarin, ketika hari akhirnya diguyur hujan. Perut kita dalam ketukan nada yang sama, lapar. Atas dasar keisengan dan realisasi yang spontan, kita (aku lebih banyak melihat saja -.-) bergerak ke berbagai penjuru. Kita mengutarakan donasi dua ribu rupiah untuk kami.
Tanpa disangka-sangka, seperti persahabatan yang tiba-tiba saja ini, kita berhasil menghasilkan lima mangkuk mie kuah! Wah.... satu dari kita bergumam, "Pantas saja *****mis cepat kaya, kita belum seharian saja udah dapet segini."
Rona aneh terpancar dari wajah-wajah "polos" kita sambil menunggu mangkuk berisi mie kuah dengan uapnya yang menghangatkan sisa hawa hujan.
Kemudian dengan khidmat kita menikmati "hasil jerih payah" kita.
Seperti kejutan saja, seperti yang selalu diucapkan oleh satu dari kita, "Nggak nyangka kita bisa akrab begini!"
Ya, kejutan memang tak pernah kita sangka-sangka, bukan? Kejutan ini dari Tuhan yang pastinya ingin membuatku tersadar bahwa masih ada kisah-kisah hidup lain yang lebih membutuhkan ketegaran daripada hidupku. Kejutan dari Tuhan yang membuatku semakin yakin bahwa setiap hidup yang dijalani mestilah tak mungkin melampaui kekuatan hamba-Nya dalam menjalani. Dari kejutan ini aku belajar, tak semua masalah yang kuanggap besar dalam hidupku setimpal dengan apa yang ada dalam hidup mereka.
Sekali lagi, kejutan yang selalu tak bisa kita sangka tentunya datang tidak tanpa makna. Merenung sejenak dalam keheningan semesta, maksud yang diutarakan cepat atau lambat pasti akan sampai.
Kejutan, bertemu dan menghabiskan hari demi hari dengan keluh-kesah atau canda tawa selalu menjadikan hidup yang lebih berwarna, teman.
(Tags in this case: Alvi, Anis, Matul, Dita)
Comments
Post a Comment