Catatan Kecil

Aloha!

Beberapa waktu terakhir saya terlalu menyibukkan diri dengan urusan kuliah dan lain-lain sehingga tak sempat menjamah laman blog ini. Akhirnya pada malam Senin yang lumayan capek ini bisa juga sempat tengok blog ini. Banyak sekali cerita tentang kehidupan yang terlihat memang goes well :) Alhamdulillah.

Sempat ikut workshop TOEFL diselenggarakan oleh HMPS jurusan minggu ini. Pada hari pertama ada sebuah kalimat yang nyangkut di kepala: buatlah skenario bagaimana hidupmu ingin seperti apa, jadikan kamu sebagai tokoh utamanya, dan perankanlah peranmu dengan baik. Dengan sutradaranya adalah Tuhan, dan astradanya orangtua.

Bukan karena merasa apa-apa oleh kalimat itu sehingga nyangkut di kepala, melainkan karena saya juga meyakini hal yang sama. Bukankah hidup ini dipermudah oleh Tuhan jika kita mau untuk terus berbaik sangka pada-Nya? Maka apa salahnya kita jika berbaik sangka? ;)

Berkaitan denga kalimat itu pula, sering saya memutar sebuah scene dalam kepala saya tentang bagaiman saya ingin menjalani hidup ini. Bisa bekerja sesuai dengan passion yang saya ingin tekuni, mengerjakan sesuatu yang saya senangi dan tentu saja menghasilkan, sederhana saja semuanya. Dan semua tentu butuh waktu.

Kemudian bertemulah saya dengan sebuah mata kuliah di semester 3 ini yang membuat saya dan teman-teman sempat ogah-ogahan untuk serius menekuninya. Kewirausahaan. Mengingat ketika masih di semester 1 melihat kakak tingkat menjajakan jualan KWUnya, saya dan teman-teman langsung berpikir ke masa kita semester 3 dan akan melakukan hal yang sama: jualan.

Namun siapa yang tahu hari esok? Ternyata mata kuliah itulah yang sekarang menjadi alasan bagi saya dan teman-teman untuk berniat memantapkan langkah menekuni usaha cemilan coklat. Ya, semuanya berawal dengan hal yang tidak kami duga sebelumnya. Semua seperti terjadi bagai kejutan. Mungkinkah hidup ini memang kejutan, yah? :D

Camilan yang kami olah pun bukan sebuah panganan yang pengolahannya kompleks atau ribet, melainkan sangat sederhana. Tanpa disangka, banyak yang menggemarinya. Produksi pun kami upayakan untuk memenuhi pesanan pada akhirnya. Dan beberapa hari kemarin kami memang disibukkan dengan memnuhi pesanan yang jumlahnya cukup membuat kita merasa badan kita remuk redam. Tapi di balik sesuatu yang menyakitkan selalu ada alasan untuk tersenyum. Ya, hal itu adalah pikiran tentang keuntungan yang dapat kami peroleh dengan hasil kerja kami sendiri. Dan itu selalu bisa menjadi motivasi nyata bagi kami.

Ke depannya kami berniat benar-benar untuk menekuni usaha ini dengan harapan kami dapat menjadi remaja yang mandiri. Aamiin.

Secara tidak langsung, hal ini merupakan realisasi nyata dari sebuah presentasi iseng yang kami lakukan sebelum akhirnya tiba pada tahap praktek KWU ini. Sungguh kami jadi mesem-mesem sendiri jika mengingat pada presentasi itu kami menggunakan sistem pre-order dalam penjualan produk. Dan itulah yang terjadi. SubhanAllah :)

Sekian cerita tentang kehidupan ini yang secuil ini ingin selalu saya ingat dan saya catat dalam perjalanan panjang bernama hidup. Semoga semuanya diberi kemudahan dan diridhoi oleh-Nya, aamiin.

Comments