How’s life?

I’m back after a long break.

Meskipun belakangan ini hidup terasa sekali hanya berputar, tapi selalu saja ada hal kecil yang membuat setiap hari terasa berbeda.

Beberapa waktu yang lalu ada tawaran mengajar privat lagi. Pada waktu itu saya merasa ragu untuk menerimanya. Hal itu dikarenakan oleh pengalaman mengajar privat sebelumnya. Masih terbayang-bayang saja, sih. Lagipula, saya memang sangat kurang berminat pada dunia ajar-mengajar. Tapi entah kenapa, baru saja ini saya terpikir untuk menerima saja tawaran itu.

Bisnis. Di usia yang sudah sepatutnya belajar berdiri sendiri ini sepertinya memang perlu untuk merombak kebiasaan dan membelah ilalang di jalan setapak. Seorang sahabat yang sedang rantau di Jogja sana menawarkan kerja sama. Berhubung dia akan melaksanakan praktek kebidanan, maka bisnis dagang kerudung ia alihkan ke saya. Semoga saja lancar dan barokah.

Menulis. Saya sangat merasa klop dengan salah satu skill ini. Entah kenapa rasanya seperti pulang jika bertemu dengan blank document atau kertas kosong. Walaupun akhir-akhir ini saya sangat kurang produktif, tapi saya lega juga ternyata saya masih bisa menuangkan limbah pikiran saya ke dalam tulisan seperti ini. Belakangan saya berlatih untuk menyampaikan topik ini untuk mata kuliah Public Speaking. Tak semudah yang saya duga. Mungkin itulah susahnya menjabarkan tentang hal yang kita cintai, ya?

Persahabatan. Bukan hal mudah pula bagi saya untuk mulai menjalin suatu persahabatan yang baru. Tapi mau tidak mau, tuntutan sebagai makhluk sosial, saya pun terikat pada sebuah persahabatan dengan empat orang kawan. Saya tidak merasa begitu dekat dengan mereka, tapi semoga mereka tetap menganggap saya salah satu dari anggota persahabatan mereka. Bukannya apa-apa, saya hanya selalu merasa bingung jika dihadapkan pada kelompok orang yang – asing(?). Ah, tapi dengan bermain bersama mereka, saya jadi lebih diharuskan untuk membuka mata dan pikiran karena satu hal takk hanya saya lihat melalui pandangan saya, namun juga dari pandangan mereka. Terlalu panjang jika harus saya rincikan dalam sebuah paragraf.

Organisasi. Menjabat sebagai sekretaris umum memang bukan hal mudah bagi seorang seperti saya, yang sulit membuka diri terhadap suatu hal yang baru dan asing. Tapi sepertinya menyenangkan juga mencoba jadi orang lain, ah, tetap saja, jadi diri sendiri lebih seru. Yang selalu saya pertanyakan adalah apakah tidak apa-apa jika saya yang sangat saya ini menjabat posisi yang cukup penting itu? Sekretaris yang seharusnya mudah akrab dengan orang baru nyatanya sangat senang membungkam mulutnya dan hanya mengiagakan telinga untuk mendengar setiap percakapan yang terjadi di sekitarnya. Apakah saya sudah menjalankan jabatan tersebut dengan baik?

Keluarga. Bukan topik yang mudah.  Entah ada apa dengan saya. Mempercayai bukanlah hal yang bisa dilakukan seperti berkedip. Ya, keluarga memang tempat pulang, bersandar, dan menjadi andalan. Sayangnya saya terlalu “liar” untuk merasakan hal-hal yang demikian. Keluarga, ya, keluarga. Saya rasa saya sudah cukup baik dalam menjalankan peran sebagai anak dari sebuah keluarga. Selebihnya, saya kurang begitu yakin. Topik ini terlalu kompleks.

Asmara. Ah, hal yang paling universal ini! Sejauh ini baik. Cinta memang datang karena terbiasa, dan kalau sudah terbiasa cinta akan susah ditinggal maupun ditinggalkan, bukan? Segitu saja, nanti ada tempat khusus untuk bahasan ini. Ha ha.

Kuliah. Salah satu pijakan dalam pendidikan formal yang sudah tidak lama lagi akan saya selesaikan. Sebagai mahasiswi semester lima tentu kepala ini sudah mulai menerawang, bagaimana menyusun skripsi nanti? Tak hanya itu, setelah wisuda akan apa? Menjadi seorang sarjana pendidikan bukanlah tujuan awal saya, tapi pasti Tuhan sudah merencanakan ini. Meskipun begitu, apapun gelarnya, skripsi adalah hal yang harus dipikirkan matang-matang, bukan? Ya, itulah yang sedang saya pikirkan.

Demikianlah hidup saya selama saya tidak membuang limbah di blog ini. Sedikit monoton dan membutuhkan banyak ledakan kembang api. Tak apa, saya selalu percaya semua ada waktunya, meskipun ada hal-hal yang harus kita usahakan agar terjadi. Selamat menjalani kehidupan yang lebih baik! J

Comments