How’s life?
I’m back after a long break.
Meskipun
belakangan ini hidup terasa sekali hanya berputar, tapi selalu saja ada hal
kecil yang membuat setiap hari terasa berbeda.
Beberapa waktu
yang lalu ada tawaran mengajar privat lagi. Pada waktu itu saya merasa ragu
untuk menerimanya. Hal itu dikarenakan oleh pengalaman mengajar privat
sebelumnya. Masih terbayang-bayang saja, sih. Lagipula, saya memang sangat
kurang berminat pada dunia ajar-mengajar. Tapi entah kenapa, baru saja ini saya
terpikir untuk menerima saja tawaran itu.
Menulis. Saya sangat merasa klop dengan salah satu skill ini. Entah kenapa rasanya seperti
pulang jika bertemu dengan blank document
atau kertas kosong. Walaupun akhir-akhir ini saya sangat kurang produktif,
tapi saya lega juga ternyata saya masih bisa menuangkan limbah pikiran saya ke
dalam tulisan seperti ini. Belakangan saya berlatih untuk menyampaikan topik
ini untuk mata kuliah Public Speaking. Tak
semudah yang saya duga. Mungkin itulah susahnya menjabarkan tentang hal yang
kita cintai, ya?
Persahabatan. Bukan hal mudah pula bagi saya untuk
mulai menjalin suatu persahabatan yang baru. Tapi mau tidak mau, tuntutan
sebagai makhluk sosial, saya pun terikat pada sebuah persahabatan dengan empat
orang kawan. Saya tidak merasa begitu dekat dengan mereka, tapi semoga mereka
tetap menganggap saya salah satu dari anggota persahabatan mereka. Bukannya
apa-apa, saya hanya selalu merasa bingung jika dihadapkan pada kelompok orang
yang – asing(?). Ah, tapi dengan bermain bersama mereka, saya jadi lebih
diharuskan untuk membuka mata dan pikiran karena satu hal takk hanya saya lihat
melalui pandangan saya, namun juga dari pandangan mereka. Terlalu panjang jika
harus saya rincikan dalam sebuah paragraf.
Organisasi. Menjabat sebagai sekretaris umum memang
bukan hal mudah bagi seorang seperti saya, yang sulit membuka diri terhadap
suatu hal yang baru dan asing. Tapi sepertinya menyenangkan juga mencoba jadi
orang lain, ah, tetap saja, jadi diri sendiri lebih seru. Yang selalu saya
pertanyakan adalah apakah tidak apa-apa
jika saya yang sangat saya ini menjabat posisi yang cukup penting itu? Sekretaris
yang seharusnya mudah akrab dengan orang baru nyatanya sangat senang membungkam
mulutnya dan hanya mengiagakan telinga untuk mendengar setiap percakapan yang
terjadi di sekitarnya. Apakah saya sudah
menjalankan jabatan tersebut dengan baik?
Keluarga. Bukan topik yang mudah. Entah ada apa dengan saya. Mempercayai
bukanlah hal yang bisa dilakukan seperti berkedip. Ya, keluarga memang tempat
pulang, bersandar, dan menjadi andalan. Sayangnya saya terlalu “liar” untuk
merasakan hal-hal yang demikian. Keluarga, ya, keluarga. Saya rasa saya sudah
cukup baik dalam menjalankan peran sebagai anak dari sebuah keluarga.
Selebihnya, saya kurang begitu yakin. Topik ini terlalu kompleks.
Asmara. Ah, hal yang paling universal ini! Sejauh ini baik. Cinta
memang datang karena terbiasa, dan kalau sudah terbiasa cinta akan susah
ditinggal maupun ditinggalkan, bukan? Segitu saja, nanti ada tempat khusus
untuk bahasan ini. Ha ha.
Kuliah. Salah satu pijakan dalam pendidikan formal yang sudah tidak
lama lagi akan saya selesaikan. Sebagai mahasiswi semester lima tentu kepala
ini sudah mulai menerawang, bagaimana
menyusun skripsi nanti? Tak hanya itu, setelah
wisuda akan apa? Menjadi seorang sarjana pendidikan bukanlah tujuan awal
saya, tapi pasti Tuhan sudah merencanakan ini. Meskipun begitu, apapun
gelarnya, skripsi adalah hal yang harus dipikirkan matang-matang, bukan? Ya,
itulah yang sedang saya pikirkan.
Demikianlah
hidup saya selama saya tidak membuang limbah di blog ini. Sedikit monoton dan
membutuhkan banyak ledakan kembang api. Tak apa, saya selalu percaya semua ada
waktunya, meskipun ada hal-hal yang harus kita usahakan agar terjadi. Selamat
menjalani kehidupan yang lebih baik! J
Comments
Post a Comment