Day 3 of 365

Hari kemarin, hari pertama kembali bekerja pada tahun yang baru... jadwal masih belum kembali padat seperti semula, bersyukur karena dengan begitu masih diberi kesempatan untuk 'pemanasan' sebelum kembali ke rutinitas yang padat gambreng. 

Saya bingung pada diri sendiri, sering kali merasa loading terhadap perubahan, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, di saat saya butuh cepat. Tapi syukurnya di hari kemarin semua berjalan perlahan dan tidak menjadi stressor bagi saya, he he.

Beberapa siswa belum kembali aktif sebagaimana normalnya. Sedihnya, salah satu siswa saya terkena demam berdarah dan harus dirawat di rumah sakit. Kemarin semua terasa 'normal' karena saya bisa memulai hari dengan perlahan dan beban pekerjaan yang masih ringan tentu tidak menyebabkan stres, kan.

Agak kaget juga karena jam bekerja lebih singkat dari yang saya perkirakan, tapi saya berusaha untuk tidak panik menanggapi hal itu. Saya berusaha berpikir untuk tetap tenang dan merancang rencana untuk sisa hari itu. Bagaimana supaya saya pelan-pelan kembali ke rutinitas yang sibuk tapi tidak kaget? Ya, saya mulai dengan menggunakan waktu secara optimal untuk berada di luar, 'melatih' tubuh supaya terbiasa pada ritme hari-hari kerja lagi. Pelan-pelan ...

Biasanya, kalau ada waktu luang, atau selesai mengajar lebih cepat, saya bisa memanfaatkannya untuk sebuah pertemuan. Namun, pelan-pelan hal itu pun harus saya biasakan untuk tidak menjadi ritual yang hampir wajib. Karena ada mimpi yang harus kami capai, maka, pengorbanan pun harus ada. Jadi, saya memutuskan untuk menyendiri...

Kebetulan sekali saya kemarin sangat ingin es kopi di salah satu restoran cepat saji. Hanya es kopinya saja. Sesaat sebelum check-out, hampir memesan cemilan, tapi urung karena hanya ingin es kopi.

Rasanya selalu sebuah pencapaian ketika saya berhasil pergi sendiri, makan atau minum sendirian di luar. Tapi hari itu memang sedang ingin sendiri juga, sih. Menenangkan syaraf-syaraf yang hampir terserang panik dan hampir menyebabkan anxiety yang akan berujung pada stres yang tidak diperlukan. 

Setelah menunggu sebentar, es kopi pun jadi, saya naik ke lantai dua, memilih tempat duduk paling pojok, duduk membelakangi orang-orang yang lebih banyak.

Awalnya saya hanya ingn duduk, minum kopi sambil melamun, tapi rasanya risih. Jadi, saya mengeluarkan buku catatan. Alih-alih mengobrol, saya menuliskan hal yang berseliweran di kepala saya. Tidak jelas, namun harus saya paksakan saja menulis supaya tidak menyebabkan kekusutan aliran pikiran, he he.

Minum kopi dengan tidak buru-buru, mencatat, berpikir, melamun... sampai akhirnya kopi saya habis. Sudah, sih.

Selanjutnya, saya berkeliling di sebuah toko serba ada. Hitung-hitung olahraga. Saya berusaha menikmati kesendirian itu, mengutuhkan diri saya untuk ada bersama diri saya di sana, menikmati keliling-keliling sambil melihat-lihat barang lucu. Cukup memuaskan. Meski kurang teman berbincang, kurang teman yang mendengarkan komentar receh tentang barang-barang lucu. Tidak apa-apa, sepertinya saya memang sedang butuh waktu untuk sendirian dulu sebelum harus bertemu dengan banyak orang sehari-hari (baca: kembali normal bekerja).

Setelah cukup puas, ditambah dengan rasa lapar karena melewatkan makan siang dan hanya minum kopi, saya pun mengantri di kasir sambil membawa 4 buah jepit rambut kecil, he he.

Hal lucu yang saya syukuri kemarin juga adalah saya tidak membawa uang lebih, sehingga bisa meminimalisir belanjaan. Jadi, lebih hemat.

Kira-kira dua jam waktu yang saya habiskan sendiri. Lalu mengambil jalur yang agak memutar untuk pulang ke rumah. Lumayan sekali waktu untuk melamun. Berusaha menenangkan hal-hal yang berseliweran tak terkendali, mencoba iseng untuk menjadi stresor dengan menjadi biang overthinking. No, tidak akan saya biarkan! 

Jadi teringat pesan adik saya sebelum saya berangkat kemarin siang: inget, positive thinking terus, Mi! Yap, dia bilang begitu dua-tiga kali, membuat saya agak termenung,  namun juga mengulangi perkataan itu pada diri saya sendiri.

Salah satu hal yang ingin saya lakukan di tahun yang baru ini adalah menjadi lebih stabil secara mental dan tentu saja ingin lebih bisa mengendalikan emosi dan pikiran👍

Comments