Day 5

Hari yang lumayan berat di awalnya karena padam listrik di tempat K, chat centang satu sampai soreee... 
OMG, hampir kacau-balau hari ini >_< murid-murid menguji emosi, tapi aku gagal menjadi miss yang kalem seperti biasanya 🙃

Hampir selama ngajar 3 sesi, miss-nya yang kurang fokus selalu ngintipin chat room yang masi cuma centang satu. Sampai akhirnya, setelah sholat ashar... ada kabar! 😃 alhamdulillaah...

Dengan kekuatan zing!, sejak pagi dalam hati ini sudah ada feeling yang mengatakan bahwa bisa jadi karena pemadaman listrik

Sampai balasan dari K tiba, semua terasa runyam! Serangan panik, lebih meresahkan dari yang sebelumnya; gejala klaustrophobia tiba-tiba muncul, terasa tenggelam tiap menarik napas, sangat terganggu dengan suara berisik dan keramaian, hampir-hampir kolaps, hilang kendali... yaampuuuun x_x

Eh, balasan dari K setelah saya berusaha keras menenangkan diri! Setelah balasannya masuk, saya langsung berkaca-kaca, perlahan-lahan menjadi lebih tenang. Lalu, saya telpon. 

Ketika mendengar suaranya, auto berkaca-kaca.
Ya Allaah🥹🥹🥹🥹 ibarat es batu, semua gejala serangan panik tadi perlahan meleleh... 

Setelah itu, pandangan saya jadi lebih jelas, pikiran lebih jernih, raga bisa merasakan menjejak, jiwa tidak lagi melayang mengambang, semua... perlahan kembali baik-baik saja😌🥰

Setelah itu, saya bisa menghabiskan sisa bekal saya dengan lebih sadar, berdamai dengan keriuhan suasana bimbel, dan beramah-tamah dengan rekan tutor dan siswa, maasyaAllaah.

Ada sedikit perasaan malu karena sudah se-tergantung itu antara saya dan K. Rasanya berlebihan jika harus menceritakan tentang ini pada orang lain, tapi... saya harus belajar jujur pada diri sendiri, menerima perasaan saya apa adanya, dan kemudian memeluk diri. Yah, begitulah gejolak yang terjadi hari ini.

Sorenya, setelah hampir-sakaw butuh K, saya perlu kopi tubruk! Setelah dilampu-hijau oleh K, maka saya dengan penuh harap melaju ke RJ—sambil menunggu waktu les, ya. 

Bingo!
RJ baru buka, masih rapi jali! Pesan kopi tubruk yang biasa dipesan K—to represent him—lalu duduk menenangkan diri di kedai yang nyaman belum berpengunjung😌😌😌
Berbincang dengan K melalui panggilan video, seperti yang ia janjikan—akan temani saya nongkrong secara virtual😁

Doa-doa saya dikabulkan Allah selama di RJ🥰 alhamdulillaah pengunjungnya belum ramai sampai saya pamitan, sehingga tidak terpapas asap rokok, he he he... Lalu, anak2 di RJ tidak banyak interaksi sehingga saya merasa cukup nyaman. Alhamdulillaah🥰

Hari ini cukup menguji bathin, tapi alhamdulillaah akhirnya syakeeeep😘

Sebagaimana Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, ujian pun pasti dengan kekuatan sabar yang memadai untuk melaluinya😊😊 semangat!

Here's the photo of kopasus—the single one:
The foamy one:
K makan tahu isi di sana, saya minum kopi tubruk di sini; belahan djiwa.

Comments