finally; 365 of 365

 alhamdulillaah masih diberikan kesempatan umur dan rejeki kesehatan dan lain-lain hingga tiba pada hari terakhir di tahun 2023 ini...

Kalau kata orang-orang Twitter, tahun 2023 adalah tahun paling roller coaster! Saya akui, ya! Beberapa menyatakan bahwa pada tahun yang ugal-ugalan ini, meski berkali-kali berderai air mata karena cobaan yang harus dihadapi, bagaimana pun juga... berkat itu semua, pada tahun ini kita jadi bisa menemukan diri dengan versi yang lebih kuat dari sebelumnya. Untuk itu, terima kasih kepada diri ini dan tentu saja kepada Tuhan yang Maha Perkasa yang senantiasa memberi kekuatan pada hamba-hambaNya dalam melewati tahun yang berat.

Bagi saya pribadi, tahun ini tentu tidak mulus-mulus saja. Alhamdulillaah-nya, saat ini saya sedang baik-baik saja (baru selesai menstruasi, hormon masih stabil, mood masih normal, dan sudah makan yang diinginkan). Ada-ada saja, luar biasa, hhhhh..., aku ngga apa-apa, ya Allaah pengen nangis bangettttt, dan lain-lain, he he he.

Awal tahun, yah... lumayan lah, ya. K ada wacana mau pindah profesi ke profesi awal, yang otomatis akan membuatnya harus mengundurkan diri dari profesi yang sebelumnya, tentu pindah 'tempat tinggal' juga. Alhamdulillaah semua berjalan cukup mudah. Ke mana pun dia pergi, saya intilin terus ha-ha-ha.

Sampai suatu ketika, saya berkata bahwa kita harus berpisah sementara untuk mempersiapkan diri dan segalanya menuju hal yang kita berdua sama-sama inginkan. Dia bilang untuk tidak perlu seperti itu, di sini bersama-sama pun kita akan bisa!

Pada kenyataannya, di pertengahan tahun, sebuah kabar baik bahwa dia diminta berangkat ke Arab untuk bekerja. Baik karena dari segi kesempatan, itu cukup besar. Maka dari itu, peluang untuk mewujudkan mimpi kita pun akan semakin besar. Bismillaah untuk semua hal baik yang Allaah tunjukkan pada kami berdua. 

Long distance relationship. Saya yang sejak awal mendengar berita K harus berangkat tidak merasa gusar, hanya sedikit gelisah saja memikirkan beberapa kebiasaan yang perlu berubah sebab pasangan makan dan jalan-jalan akan berada di tempat berbeda. K tentu merasa sangat galau dan sedih, tapi kami berhasil saling menguatkan! Ini bukan yang pertama kali, tapi insyaAllaah akan jadi yang pamungkas, yah, alias terakhir. 

Kira-kira menjelang akhir tahun K pun telah tiba di tujuan. Semua alhamdulillaah berjalan dengan lancar--komunikasi, pekerjaan, dan intensitas obrolan pun normal. Semua hampir sama; kehadiran psikis K tidak jauh berbeda. Satu-satunya perbedaan hanyalah kehadiran fisiknya yang absen. Tidak apa-apa. Ujian yang tidak mungkin diberikan Tuhan kalau hambaNya tidak mampu, kalau ini terjadi pada kami, berarti kami hanya perlu meyakini bahwa kami sanggup melalui ini! Uyey! Bismillaah!

Untuk diri sendiri... terima kasih!

Beberapa hal memang tidak mudah dilalui sendirian tanpa seorang konselor yang biasanya hadir secara fisik, namun ia tak pernah absen secara psikis. Ada saja trigger yang memicu berantakannya kondisi mental. Kalau saya pikirkan sekarang, itu sudah lama sekali berlalu, dan ternyata tidak seberat itu. Tapi kala itu, waaaah... rasanya sungguh menyesakkan dada!

Salah satu hal yang saya antisipasi sejak menerima berita keberangkatan K adalah bagaimana saya akan bisa kembali stabil tanpa K di sini. Namun, semua bisa dilalui dengan baik karena K selalu mengusahakan segalanya untuk hadir! Huwaaaaaaa 😭*terharu* Sekarang, sudah terbiasa untuk belajar mengatasi masalah emosional sendiri dulu, kalau sudah mentok, baru lapor!

Soal pencapaian di tahun ini... umm, kalau dipikirkan rasanya tidak ada yang spesial, tapi ada beberapa yang patut dirayakan! Di antaranya adalah:

  • PR menyetir telah tunai, dibimbing oleh K sebagai coach tambahan yang sangat amat membantu meningkatkan skill dan keberanian saya >,<
  • belajar mandiri lagi; untuk makan sendiri di tempat makan, untuk belanja sendirian, untuk melakukan adegan dewasa (membayar non-tunai dan beberapa lainnya)
  • belajar mengelola emosi dan lebih mengenali diri supaya tidak terlalu merepotkan K
  • menjalin kembali silaturrahmi dengan kawan(-kawan) lama, menyenangkan!
  • belajar bersosialisasi dengan orang-orang baru; membuka hati untuk menjalin keakraban dengan orang baru dan belajar menjadi bagian dari masyarakat (karena siapa yang tahu kelak akan berbaur dengan masyarakat di luar negeri, kan?!)
  • mulai rutin melakukan workout sejak K berangkat, yang berimbas pada adanya dopping serotonin dan bonusnya ialah hampir mencapai body goal dengan memangkas lemak-lemak yang ada, ha-ha-ha! Bonus lainnya tentu saja tubuh terasa lebih bugar!
  • berhasil hiking dengan rekan-rekan MaLFI meski awalnya hampir menolak ikut karena sudah lelah secara inner energy untuk berinteraksi dengan orang-orang lagi. Namun keputusan akhirnya tidak membuat saya menyesal telah ikut serta, karena memang sudah lama ingin melakukan kegiatan di alam, kan?! 

Beberapa hal itu yang bisa saya ingat dan saya perlu berterima kasih pada diri karena telah mau memulai beberapa hal baru dan beradaptasi dengan beberapa perubahan (sebagai seorang Taurus, saya tidak terlalu menyukai perubahan, wkwk). Apapun itu, semua yang telah terjadi sepanjang tahun ini adalah pengalaman dan pelajaran berharga.

Tanpa saya sadari secara sadar, mendewasa ini mau tak mau memang harus terjadi dan dipelajari dan harus kuat-kuat dalam mempelajarinya. Semoga saya bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak menyebalkan, namun bisa jadi bagian dari masyarakat yang bermanfaat bagi orang-orang terdekat dan bagi orang-orang di sekitarnya.  Entah akan bagaimana lagi prosesnya ke depan, dengan kekuatan dari Allaah, saya berharap semua akan berlangsung dengan baik-baik dan hasilnya tidak mengecewakan.

Ternyata tahun ini cukup beragam juga pengalaman yang saya dapatkan, yah! Memulai menulis jurnal secara rutin lumayan membantu saya untuk tenang dan mengakhiri hari dengan kebersyukuran atas hal-hal dan keinginan-keinginan yang tercapai. Sekarang semakin banyak pula notebook yang saya miliki, yang mana tiap notebook memiliki topik tersendiri. Menulis pun kembali menjadi coping mechanism saya saat sedang merasa kurang baik; kangen banget, misalnya. 

Reading habit yang kembali menjadi bagian dalam keseharian, meski bacanya sesuai mood atau buku yang benar-benar spark joy! Tapi saya cukup senang karena bisa kembali menikmati kegiatan membaca, 'kabur' dari realita dan sedikit bertamasya ke alam lain yang ada di buku. Kemajuannya mungkin sekarang saya cukup menggemari buku-buku self-development, terutama tentang psikologi dan filosofi. 

Hal tersebut tentu perlu didukung oleh kondisi finansial yang memadai untuk beli buku tiap bulan, he-he. Yak! Motivasi rajin bekerja memang supaya bisa belanja dengan leluasa! Entah itu makanan, pernak-pernik, alat tulis, baju, ataupun buku! Semangat!!! Supaya tidak kebablasan belanja, maka saya perlu seorang konselor juga. Siapa lagi kalau bukan K?! Adanya kesepakatan-kesepakatan kecil yang membuat saya harus berpikir berkali-kali sebelum checkout buku tentu sangat membantu untuk menekan kebiasaan impulsive buying. At least, jadi lebih baik dalam manajemen finansial bulanan, ya.

Hobi ngopi masih berlanjut. Hanya saja... makin dewasa ternyata saya butuh citarasa kopi yang tegas dan kuat dengan sedikit-sedikit hint buah atau manis, bukan lagi yang lembut dan empuk (alias creamy). Jadi, sekarang lebih suka minum yang varian Americano atau espresso base, tanpa susu. Di rumah sih tetap, seperti biasa... namun dengan takaran gula yang dikurangi. Ah, mendewasa...

Mari mendewasa dengan sehat, sejahtera, elegan, dan merdeka! Semoga hal-hal baik akan terus berdatangan dan mimpi-mimpi akan kejadian satu per satu 🤍🥰


Sekian.

Comments