Menulis VS Mengetik
Di zaman yang sangat canggih dan modern ini, laptop atau
tablet atau bahkan ponsel pintar sudah menjadi barang awam yang dibawa dan
digunakan untuk membuat sekaligus menyimpan dokumen. Sebuah dokumen yang kita
ketik. Jarang sudah kita lihat buku catatan dan pulpen bersanding mendampingi
orang-orang. Orang tentu akan banyak memilih mengetik ketimbang menulis. Tapi
jumlah yang memilih sebaliknya pun tidak bisa diremehkan.
Sejak jaman saya masih anak TK ingusan, saya sudah cukup
akrab dengan yang namanya mesin tik (re: mesin ketik). Dulu saya yang tinggal
bersama kakek-nenek biasanya main di kantor. Di sana tentu ada mesin tik yang
senantiasa menjadi mainan saya. Saya suka bunyi yang dihasilkan mesin tik
ketika kita mengetik. Saya juga suka menggeser pita karbon, menggeser kertas
ketika memulai paragraph baru, dan sensasi mensejajarkant jarak tiap baris.
Menggunakan mesin tik di kala mengeja nama pun masih susah sangatlah
menyenangkan! Sejak dini saya sudah suka mengetik.
Jaman sekarang, tentu kita berpikir kalau mengetik itu lebih
praktis dan instan. Tak perlu penghapus atau tip-ex kalau salah tulis, tak
perlu buang-buang kertas juga. Tapi menulis itu banyak manfaatnya! Misal,
ketika menulis, maka ada bagian tertentu dalam otak kita yang menjadi lebih
aktif sehingga kita bisa menjadi lebih cerdas. Selain itu, kalau kita suka
mencatat materi pelajaran, tentunya akan lebih mudah meresap ingatannya, tak
sama efeknya dengan ketika kita hanya membaca atau mengetiknya.
Pada sebuah majalah, saya membaca satu tajuk yang membahas
kelebihan menulis dengan tangan ketimbang memijit keyboard laptop. Seperti yang
saya jabarkan di atas. Banyak keluhan, kan, seusai libur panjang tangan kita
menjadi kaku ketika kembali memegang pulpen. Hasilnya, tulisan agak berantakan.
Mungkin, kebiasaan menulis diary atau jadwal harian menjadi hal yang harus
terus dilestarikan, ya. Jangan sampai pada suatu hari nanti kita tidak
menggunakan apa-apa yang sudah dibekali Tuhan untuk menjalani hidup hanya
karena banyak alat dengan teknologi tinggi yang akan menggantikan peran organ
tubuh kita.
Tulisan ini saya ketik karena pasti banyak yang akan lebih
mudah membacanya di blog saya, ketimbang saya harus menulis dan memindai
tulisan asli saya lalu saya unggah dan terbitkan pada laman blog. Meski
demikian, saya tetap rajin menulis, kok :v Menulis isi kepala yang mendesak
membuat penuh yang kalau tidak segera dikeluarkan akan membusuk dan membuat
mumet :D Selain catatan perkuliahan, tentunya! Karena saya merasakah bahwa
menulis dengan tangan dan pulpen itu jauh lebih ekspresif ketimbang hanya
memijit keyboard laptop walau saya sangat suka suara keyboard yang sedang
ditekan ketika mengetik :3
Sekian tulisan yang agak absurd ini. Semoga bermanfaat dan
menggugah hati kalian untuk lebih sering melatih motorik tangan dengan menulis
atau menggambar, atau paling banter, ya, corat-coret ketika bosan mendengarkan
dosen ^^)v
Salam!
tulisan yang bagus :)
ReplyDeletekalau aku sih lebih suka ngetik untuk menulis. Tapi masih menyalurkan sensor motorik dengan mewarnai :D
www.dudukpalingdepan.blogspot.co.id
kunjungi juga blog saya andesrizki.blogspot.com
ReplyDelete