Menulis VS Mengetik

Di zaman yang sangat canggih dan modern ini, laptop atau tablet atau bahkan ponsel pintar sudah menjadi barang awam yang dibawa dan digunakan untuk membuat sekaligus menyimpan dokumen. Sebuah dokumen yang kita ketik. Jarang sudah kita lihat buku catatan dan pulpen bersanding mendampingi orang-orang. Orang tentu akan banyak memilih mengetik ketimbang menulis. Tapi jumlah yang memilih sebaliknya pun tidak bisa diremehkan.

Sejak jaman saya masih anak TK ingusan, saya sudah cukup akrab dengan yang namanya mesin tik (re: mesin ketik). Dulu saya yang tinggal bersama kakek-nenek biasanya main di kantor. Di sana tentu ada mesin tik yang senantiasa menjadi mainan saya. Saya suka bunyi yang dihasilkan mesin tik ketika kita mengetik. Saya juga suka menggeser pita karbon, menggeser kertas ketika memulai paragraph baru, dan sensasi mensejajarkant jarak tiap baris. Menggunakan mesin tik di kala mengeja nama pun masih susah sangatlah menyenangkan! Sejak dini saya sudah suka mengetik.

Namun seperti kebanyakan anak yang lahir di era 90-an, saya pun tak ketinggalan menghiasi dinding rumah dengan coretan tangan. Tak hanya dinding, daun pintu, daun jendela, bahkan meja pada mesin jahit pun berperan sebagai kanvas saya. Ternyata belakang kulkas tak luput dari kelincahan tangan saya dalan mencorat-coret. Saya menulis banyak! Mulai dari nama hewan, nama sendiri, nama kakek dan nenek pada pintu mereka, sampai gambar ulat bulu lucu. Waktu TK saya sudah ikut ekstrakulikuler menggambar, jadi saya perlu latihan, dong, supaya hasil gambar saya makin bagus. Seperti itu. Kemudian, papan tulis nenek saya, tempat beliau mencatat perkembang-biakan ayamnya pun tak luput dari incaran. Hanya saja nenek saya cerdik, spidolnya beliau yang simpan. Meski demikian, saya mencorat-coret di sana-sini menggunakan spidol. :D Begitulah, saya suka menulis (dan melukis).

Jaman sekarang, tentu kita berpikir kalau mengetik itu lebih praktis dan instan. Tak perlu penghapus atau tip-ex kalau salah tulis, tak perlu buang-buang kertas juga. Tapi menulis itu banyak manfaatnya! Misal, ketika menulis, maka ada bagian tertentu dalam otak kita yang menjadi lebih aktif sehingga kita bisa menjadi lebih cerdas. Selain itu, kalau kita suka mencatat materi pelajaran, tentunya akan lebih mudah meresap ingatannya, tak sama efeknya dengan ketika kita hanya membaca atau mengetiknya.

Pada sebuah majalah, saya membaca satu tajuk yang membahas kelebihan menulis dengan tangan ketimbang memijit keyboard laptop. Seperti yang saya jabarkan di atas. Banyak keluhan, kan, seusai libur panjang tangan kita menjadi kaku ketika kembali memegang pulpen. Hasilnya, tulisan agak berantakan. Mungkin, kebiasaan menulis diary atau jadwal harian menjadi hal yang harus terus dilestarikan, ya. Jangan sampai pada suatu hari nanti kita tidak menggunakan apa-apa yang sudah dibekali Tuhan untuk menjalani hidup hanya karena banyak alat dengan teknologi tinggi yang akan menggantikan peran organ tubuh kita.

Tulisan ini saya ketik karena pasti banyak yang akan lebih mudah membacanya di blog saya, ketimbang saya harus menulis dan memindai tulisan asli saya lalu saya unggah dan terbitkan pada laman blog. Meski demikian, saya tetap rajin menulis, kok :v Menulis isi kepala yang mendesak membuat penuh yang kalau tidak segera dikeluarkan akan membusuk dan membuat mumet :D Selain catatan perkuliahan, tentunya! Karena saya merasakah bahwa menulis dengan tangan dan pulpen itu jauh lebih ekspresif ketimbang hanya memijit keyboard laptop walau saya sangat suka suara keyboard yang sedang ditekan ketika mengetik :3

Sekian tulisan yang agak absurd ini. Semoga bermanfaat dan menggugah hati kalian untuk lebih sering melatih motorik tangan dengan menulis atau menggambar, atau paling banter, ya, corat-coret ketika bosan mendengarkan dosen ^^)v

Salam!

Comments

  1. tulisan yang bagus :)
    kalau aku sih lebih suka ngetik untuk menulis. Tapi masih menyalurkan sensor motorik dengan mewarnai :D


    www.dudukpalingdepan.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  2. kunjungi juga blog saya andesrizki.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment