Langkah ke-Tiga
Aku tenggelam dalam lamunanku. Terkenang akan sebuah tanggal yang sama dengan hari ini beberapa tahun yang lalu. Entah mengapa kenangan yang satu ini belum bisa beranjak dari benakku. Meski sudah kukumpulkan kenangan lain untuk menguburnya, namun tetap saja kenangan ini bisa muncul kembali ke permukaan. Malam itu aku memantapkan diri lagi sebelum melakukan hal yang tak pernah kubayangkan untuk kulakukan. Tapi setelah hampir dua minggu tanpa kabar, kurasa pertahananku semakin rapuh dan mulai runtuh. Aku tak ingin menjadi lemah karena bertahan, aku ingin menjadi tegar karena memutuskan. Kemudian sejak malam itu aku terus meyakinkan diriku bahwa keputusan yang kuambil telah benar. Bahwa aku akan menemukan seorang lagi yang lebih mampu bagiku. Aku harus belajar lagi bagaimana berjalan sendirian tanpa berbagi hati. Namun, seperti yang sudah kuduga sebelumnya, berjalan sendirian tak akan lama untukku. Seorang yang baru datang begitu saja. Semesta sepertinya tak menginginkan aku be...