Tea Time
Sore itu, di beranda sebuah tempat penginapan yang menghadap lepas pantai, aku dan kamu duduk berhadapan. Dengan hidangan teh sore dengan roti bakar mentega kesukaanku serta kentang goreng barbeque kesukaanmu. Angin pantai sore itu cukup bersahabat. Menghembus pelan seperti membelai. Hembusannya seolah menyampaikan isi hati kita yang saling merindu meski dalam jarak sedekat itu. Dan cahaya matahari sore yang hangat seperti cinta yang terasa di antara kita saat itu. Aku meneguk teh vanillaku yang tidak begitu manis sambil tak melepas pandangan darimu. Kau tersenyum menyadari apa yang ku lakukan. Dan senyuman itu... sehangat matahari sore itu. Aku dan kamu sama-sama menyukai sore dan senja. Aku dan kamu jatuh cinta di saat senja. Kita jatuh cinta pada senja kemudian jatuh cinta satu sama lain. Aku dan kamu sekarang terus jatuh cinta lagi setiap sore dan senja. Selalu begitu.